Di Depan CEO, Jokowi Curhat Soal Pangan RI Masih Impor

Laporan: Tisa
Kamis, 21 Januari 2021 | 18:04 WIB
Presiden Jokowi pada acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi pada acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Biro Pers Setpres)

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan peluang yang akan dihadapi dan diupayakan Indonesia dalam jangka menengah beberapa waktu mendatang.

Kepala Negara mengatakan, peluang sekaligus tantangan pertama yang akan dihadapi bangsa ini ialah dari sektor pertanian dan pangan. 

“Saya hanya ingin menggarisbawahi tentang komoditas barang-barang pangan kita yang masih impor," ujar Presiden saat  menjadi pembicara kunci dalam Kompas100 CEO Forum Tahun 2021, Kamis (21/01/2021).

Di hadapan para CEO, ia menegaskan solusi bagi barang-barang pangan substitusi impor saat ini harus segera dicari dan diselesaikan.

"Gula masih impor jutaan padahal kita memiliki lahan dan resource. Kedelai kita juga memiliki lahan yang luas. Jagung masih impor jutaan ton juga perlu diselesaikan,” katanya.

Sementara dari sektor farmasi dan rumah sakit, Jokowi juga melihat bahwa sebanyak kurang lebih 80 hingga 85 persen kebutuhan akan alat-alat dan obat-obatan masih harus diimpor Indonesia.

Maka, sebagai upaya jangka menengah ke depan, Presiden mengajak para CEO dan dunia usaha untuk dapat merancang sebuah bentuk kolaborasi, terlebih di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.

"Kolaborasi yang dapat menghubungkan para pihak berkepentingan baik kecil maupun besar untuk mengupayakan komoditas pengganti impor tersebut," jelas Jokowi.

Selain itu, Presiden menilai bahwa Indonesia juga memiliki peluang besar dalam membangun industri kendaraan listrik karena memiliki potensi sumber daya yang besar terkait hal itu. 

Apabila seluruh pihak mau berkolaborasi, dirinya meyakini bahwa hal tersebut mampu memberikan kontribusi yang besar bagi negara.

“Saya kira peluang-peluang seperti ini harus kita lihat dan didorong, agar segera bisa kita laksanakan dan memberikan kontribusi yang besar bagi negara,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI