Kasus COVID-19 Naik Terus, RI Mulai Waspadai Varian Virus Baru

Laporan: Tisa
Jumat, 25 Desember 2020 | 16:15 WIB
Ilustrasi mutasi virus Corona penyebab pandemi COVID-19  (Foto: Deutsche Welle)
Ilustrasi mutasi virus Corona penyebab pandemi COVID-19 (Foto: Deutsche Welle)

sinpo, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan varian baru COVID-19 dapat ditemukan di Inggris karena negara tersebut, memiliki fasilitas molekuler terbaik di dunia. 

Menurutnya, pemantauan serta pengawasan virus Corona di Inggris menyebabkan  virus yang teridentifikasi bernama SARS-CoV-2 VUI 202012/01 ini dapat terdeteksi keberadaannya.

"Inggris adalah salah satu negara yang punya monitoring dan surveilance genomic dan molekuler terbaik di dunia," terang Menristek melalui konferensi pers virtual, Kamis (24/12/2020).

Oleh sebab itu, dirinya tak merasa heran dengan kecanggihan alat deteksi virus di Inggris, mutasi COVID-19 ini dapat diketahui menyebabkan penularan yang lebih cepat.

Meski ia memastikan saat ini mutasi virus Corona yang diisukan lebih mematikan ini belum ditemukan penyebarannya di Indonesia, namun kewaspadaan terhadap kemungkinan menjadi wabah baru tetap ada.

Terlebih, kata diam kasus positif dan penyebaran COVID-19 di Indonesia, saat ini semakin meningkat kasusnya di berbagai daerah tanah air.

"Kita harus waspada dengan tingkat peningkatan kasus positif dan juga infeksi makin tinggi. Kita harus jaga agar varian ini tidak membuat keadaan berat," pungkas Mantan menteri Keuangan ini.

Sebagaimana diberitakan, belakangan dikabarkan adanya kemunculan galur baru virus Corona yang teridentifkasi menyebar di wilayah South Wales,Inggris.  

Mutasi COVID-19 tersebut, baru-baru ini dikabarkan telah terdeteksi keberadaannya di Negeri Singa. 

Hal ini menyusul adanya pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura yang mengkonfirmasi 21 kasus COVID-19 baru, sejak Rabu (23/12/2020) lalu.  

Satu di antaranya merupakan kasus virus Corona mutasi dari negara tempat asalnya memulai penyebarannya. 

Virus ini kabarnya dibawa oleh pasien yang merupakan seorang pelajar Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris.  

Terkini, mutasi virus Corona yang lebih ganas di Afrika Selatan yang juga masih memiliki kesamaan dengan Inggris, A701B ditemukan di Malaysia. 

Di Afsel galur baru virus yang secara ilmiah memiliki mahkota ekstra parasit ini memicu kasus kematian yang lebih tinggi. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI