Akui Kaget Jadi Menteri, Ini Rencana Program Kemensos Ala Risma
sinpo, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku kaget saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar menunjuknya sebagai Menteri Sosial, Selasa (22/12/2020).
Ia menyadari namanya mengemuka belakangan ini sebagai calon kandidat menteri baru di Kabinet Indonesia Maju. Namun, dirinya tak mau terlalu percaya diri.
"Saya cukup kaget walaupun sudah banyak yang bicarakan, tapi terus terang saya tidak pernah berpikir dan membayangkan menjadi menteri," ujar wanita yang akrab disapa Risma melalui keterangan pers virtual di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Meski mengaku terkejut ditunjuk sebagai menteri, namun Risma megaku siap menjalankan amanah sebagai pembantu Presiden.
"Ini kepercayaan Pak Presiden dan Bapak Wapres karena untuk mengabdi untuk negara, maka saya terimakasih kepada presiden dan wapres dan seluruh bangsa Indonesia," tuturnya.
Adapun program yang bakal dijalankannya saat memulai tugasnya sebagai Mensos, ialah membenahi data bantuan sosial COVID-19 yang hingga kini masih bermasalah.
"Kami akan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri terutama data kependudukan dan perguruan tinggi yang ada di wilayah masing-masing," jelas politikus PDIP ini.
Risma menegaskan akan menjalankan amanah Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebut bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
"Jadi sebagaimana diamanatkan UU yang pertama keadilan, kemiskinan dan fakir miskin dan anak-anak terlantar dibawah tanggungan pemerintah," imbuhnya.
Wali Kota Surabaya dua periode ini meyakini dengan pemberdayaan yang baik, maka anak terlantar, hingga warga disabilitas bisa diberdayakan.
"Mereka bisa berguna untuk bangsa dan negara kita," ucap politikus yang dikenal ceplas-ceplos ini.
Risma menambahkan, dalam rangka pemberdayaan anak-anak terlantar, dirinya berencana membangun kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain dengan Kemendikbud, ia juga berniat menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan agar anak-anak Indonesia bisa terjamin kesehatannya.
"Kami ingin mereka semua mendapatkan hak atas akses pendidikan. Mereka juga harus mendapatkan hak untuk kesehatan," ujarnya.
Kerja sama dengan Menteri Koperasi dan UMKM pun bakal menjadi bagian dari rencana Mensos pengganti Juliari P. Batubara ini.
Ia mengatakan akan melakukan pemberdayaan UMKM untuk istri yang suaminya bekerja, tapi pemenuhan kebutuhan keluarga masih kurang.
"Para istri ini nantinya juga ikut diberdayakan. Membentuk koperasi-koperasi bisa di tingkat kecamatan dan kelurahan," jelas wanita kelahiran Kediri ini.
Ia meyakini, gagasan kerja sama antara Kemensos dan Kemenkop UKM ini bisa berkembang dengan kerja sama berbagai daerah.
"Setiap daerah mempunyai karakteristik berbeda-beda. Kita punya pengalaman bahwa koperasi itu sangat membantu," pungkas Risma.

