Rekor Kasus Baru Lagi, Satgas Ingatkan Libur Panjang Jangan Sampai "Panen COVID-19"

Laporan: Tisa
Kamis, 03 Desember 2020 | 21:24 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat agar momen libur panjang Natal dan akhir tahun 2020 jangan sampai menjadi "panen" kasus virus Corona.

Pasalnya, melihat masa libur panjang sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada dua pekan setelahnya. 

"Setiap periode libur panjang berlangsung, panen kasus pasti akan terjadi pada 10 sampai 14 hari setelahnya," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (3/12/2020). 

Dalam mengantisipasi masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, lanjutnya, Satgas COVID-19 Pusat menyarankan sejumlah hal sebagai pembelajaran untuk mengantisipasi kenaikan kasus. 

Pertama,  ia meminta seluruh Kepala Daerah untuk mengoptimalisasi penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan. 

"Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat," tegas pakar bidang kesehatan masyarakat ini. 

Ia menuturkan, kepala daerah harus berani dan tebas membubarkan kerumunan, serta melakukan amplifikasi kampanye 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. 

"Masyarakat harus mengerti bahwa di masa pandemi ini, aplikasi 3M merupakan kewajiban dan bukan pilihan," ucapnya.

Kedua, jelas Wiku, masyarakat diminta untuk bijaksana dan sadar untuk meminimalisasi mobilitas.

Berdasarkan hasil temuan dari Yilmazkuday tahun 2020, menyebutkan hal yang perlu dilakukan ialah peningkatan intensitas untuk tetap di dalam rumah. 

"Dari hasil studinya, denagn menurangi kunjungan ke area publik sebesar 1%, sudah dapat mengurangi puluhan kasus dan kematian COVID-19 per minggu," ujarnya.

Temuan ini, menurutnya dapat memotivasi masyarakat untuk mengambil pilihan bijak, yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian. 

"Meskipun sulit, masyarakat harus sadar pilihan untuk mengurangi kunjungan ke area publik, tak lain untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat," pungkas Guru Besar UI ini. 

Diberitakan, penambahan penderita COVID-19 kembali mencatatkan rekor baru hari ini dengan jumlah 8.369 kasus.

Dengan demikian, total akumulasi kasus virus Corona sejak pasien pertama diungkap awal Maret lalu sebanyak 557.887 kasus.sinpo

Komentar: