Para Ahli Paleontologi Italia Temukan Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus di Taman Nasional Stelvio

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:51 WIB
Ahli paleontologi Italia menemukan ribuan jejak kaki dinosaurus di tebing batu yang tingginya lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut di Taman Nasional Stelvio. (SinPo.id/AP)
Ahli paleontologi Italia menemukan ribuan jejak kaki dinosaurus di tebing batu yang tingginya lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut di Taman Nasional Stelvio. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Para ahli paleontologi Italia menemukan ribuan jejak kaki dinosaurus di tebing batu yang tingginya lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut di Taman Nasional Stelvio.

Beberapa dari jejak tersebut selebar hingga 40 cm dan terdapat bekas cakaran yang membentang sekitar 5 kilometer di lembah glasial dataran tinggi Valle di Fraele dekat Bormio, salah satu tempat penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2026.

"Ini adalah salah satu situs jejak kaki terbesar dan tertua di Italia, dan termasuk yang paling spektakuler yang pernah saya lihat dalam 35 tahun," kata Cristiano Dal Sasso, ahli paleontologi di Museum Sejarah Alam Milan, dilansir dari CNA, Rabu, 17 Desember 2025.

Para ahli percaya jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh kawanan herbivora berleher panjang, kemungkinan besar Plateosaurus, lebih dari 200 juta tahun yang lalu ketika daerah tersebut merupakan laguna hangat.

"Jejak kaki tersebut tercetak ketika sedimen masih lunak, di dataran pasang surut yang luas yang mengelilingi Samudra Tethys," kata Fabio Massimo Petti, ahli fosil di museum MUSE Trento.

"Lumpur, yang sekarang telah berubah menjadi batuan, memungkinkan pelestarian detail anatomi kaki yang luar biasa, seperti jejak jari kaki dan bahkan cakar," imbuhnya.

Menurut para ahli, saat lempeng Afrika secara bertahap bergerak ke utara, menutup dan mengeringkan Samudra Tethys, batuan sedimen yang membentuk dasar laut terlipat, dan menciptakan Pegunungan Alpen.

Sehingga, jejak kaki dinosaurus yang telah menjadi fosil tersebut bergeser dari posisi horizontal ke posisi vertikal di lereng gunung yang ditemukan oleh seorang fotografer satwa liar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI