Belasan Orang Yahudi Tewas dalam Penembakan di Australia, Satu Warga Israel

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB
AP
AP

SinPo.id -  Sedikitnya 15 orang yahudi, berusia antara 10 dan 87 tahun, tewas dalam penembakan di Pantai Bondi, Australia. Serangan teror itu terjadi saat ribuan orang berkumpul untuk merayakan hari pertama Hanukkah di tempat wisata populer tersebut.

Polisi mengatakan 14 orang tewas di tempat kejadian, dan satu orang tewas di rumah sakit, sementara puluhan orang lainnya, saat ini masih dalam perawatan karena menderita luka akibat tembakan.

Menurut kementerian luar negeri Israel, seorang warga negara Israel termasuk di antara korban tewas. Sedangkan pelaku penembakan merupakan seorang ayah berusia 50 tahun yang ditembak mati oleh polisi, dan anaknya berusia 24 tahun yang diidentifikasi bernama Naveed Akram.

Polisi mengatakan, sang ayah memiliki izin kepemilikan senjata api selama 10 tahun terakhir, dan enam senjata api berlisensi telah ditemukan di lokasi kejadian dan penggeledahan di alamat-alamat di pinggiran kota Sydney, Bonnyrigg dan Campsie.

Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan insiden teror di perayaan Hanukkah by the Sea adalah penembakan massal terburuk di Australia selama hampir 30 tahun. Ia pun menyebut tindakan itu sebagai kejahatan murni dan hari kelam dalam sejarah bangsa Australia.

"Apa yang kita lihat kemarin adalah tindakan kejahatan murni, tindakan antisemitisme, tindakan terorisme di pantai kita di lokasi ikonik Australia, Pantai Bondi, yang dikaitkan dengan kegembiraan, dikaitkan dengan keluarga yang berkumpul, dikaitkan dengan perayaan. Dan itu selamanya ternoda oleh apa yang terjadi tadi malam," kata Albanese, dilansir dari Sky News, Senin, 15 Desember 2025.

"Komunitas Yahudi sedang berduka hari ini. Hari ini, seluruh warga Australia merangkul mereka. Karena itu, kami berdiri bersama Anda. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memberantas antisemitisme. Itu adalah momok dan kita akan memberantasnya bersama-sama," imbuhnya.

Diketahui, Australia, adalah rumah bagi sekitar 117.000 orang Yahudi. Namun, insiden antisemitisme, termasuk penyerangan, vandalisme, ancaman, dan intimidasi meningkat lebih dari tiga kali lipat di negara itu setelah serangan Israel di Jalur Gaza.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI