Thailand Umumkan Korban Sipil Pertama dalam Konflik Bersenjata dengan Kamboja

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 15 Desember 2025 | 05:36 WIB
Ilustrasi wilayah Thailand dan Kamboja. (Foto: Dok. Wikimedia)
Ilustrasi wilayah Thailand dan Kamboja. (Foto: Dok. Wikimedia)

SinPo.id -  Thailand pada Minggu 14 Desember 2025 mengumumkan korban sipil pertama dalam sepekan konflik bersenjata dengan Kamboja. Seorang pria berusia 63 tahun tewas akibat serangan roket BM-21 yang ditembakkan ke wilayah sipil di Provinsi Sisaket. Tentara Thailand juga melaporkan seorang prajurit tewas dalam serangan yang sama.

Pertempuran yang kembali pecah sejak 7 Desember ini telah menewaskan sedikitnya 27 orang, termasuk 15 tentara Thailand dan 11 warga sipil Kamboja. Sekitar 800.000 orang dilaporkan mengungsi dari rumah mereka di sepanjang perbatasan kedua negara.

Konflik ini berakar pada sengketa demarkasi kolonial sepanjang 800 km perbatasan Thailand–Kamboja. Upaya internasional, termasuk mediasi dari Amerika Serikat, China, dan Malaysia sebagai ketua ASEAN, sejauh ini gagal menghentikan kekerasan. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengklaim telah tercapai gencatan senjata, namun pemerintah Thailand membantah adanya kesepakatan tersebut.

Situasi di lapangan terus memanas. Thailand menuduh Kamboja melakukan pengeboman di beberapa provinsi perbatasan, sementara Kamboja menuding Thailand melancarkan serangan udara ke wilayahnya. Pemerintah Thailand memberlakukan jam malam di Sa Kaeo dan Trat, sedangkan Kamboja menutup perbatasan pada 13 Desember, membuat ribuan pekerja migran terjebak.

Warga di kedua sisi perbatasan mengaku hidup dalam ketakutan. “Saya ingin ini berhenti. Saya khawatir dengan rumah dan ternak saya,” kata Sean Leap (63), pengungsi di Banteay Meanchey, Kamboja.

Hingga kini, kedua negara masih saling menyalahkan atas eskalasi konflik. Pemerintah Thailand bahkan mempertimbangkan untuk memblokir ekspor bahan bakar ke Kamboja sebagai langkah tekanan tambahan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI