Akui Lamanya Proses Verifikasi, Jokowi Sebut Vaksinasi COVID-19 Paling Lambat Awal 2021

Laporan: Tisa
Rabu, 18 November 2020 | 16:29 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Setpres)

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak (sidak) simulasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).

Pada kesempatan ini, Kepala Negara menegaskan keselamatan dan keamanan masyarakat merupakan prioritas paling tinggi dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 nanti. 

Oleh sebab itu, Jokowi mengungkapkan, saat ini sejumlah tahapan ilmiah tengah dilakukan pemerintah dan wajib untuk diikuti demi hasil vaksinasi yang aman. 

"Kaidah-kaidah ilmiah ini sudah saya sampaikan, wajib diikuti. Kita ingin keselamatan dan keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," ujar Presiden. 

Ia menambahkan, seluruh vaksin yang nantinya akan digunakan dalam program vaksinasi virus Corona, terdaftar dan disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Kriteria lain yang diharapkan dari vaksin COVID-19, lanjutnya, kemanfaatan haruslah maksimal untuk menangkal penularan virus mematikan ini.

"Semua vaksin yang kita pakai itu harus masuk ke dalam daftarnya WHO, ini wajib. Harus masuk ke daftarnya WHO," tegas mantan Wali Kota Solo ini.

Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, usai seluruh vaksin tadi telah masuk ke Indonesia, masih terdapat sejumlah tahapan yang harus ditempuh.

Hal ini, kata Presiden, perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dari penggunaan vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat ini. 

"BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sebagai lembaga pengawas juga akan terlebih dahulu melakukan uji dan verifikasi standar untuk dapat mengeluarkan emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin tersebut," jelasnya.

Presiden asal PDI Perjuangan ini mengakui, sejumlah proses uji dan verifikasi ini akan memakan waktu yang cukup lama. 

Menurutnya, inilah yang menyebabkan proses vaksinasi massal baru dapat dilaksanakan pada akhir tahun ini atau paling lambat, dilakukan awal tahun mendatang.

"Kita memperkirakan akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun 2020 atau di awal tahun 2021. Memang proses persiapannya itu tidak hanya menerima vaksin kemudian langsung disuntikkan, tapi juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh Tanah Air," tutur Jokowi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI