Pramono Sebut Ketimpangan Masih Jadi Tantangan Jakarta di Konferda GMNI

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 13 Desember 2025 | 14:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut ketimpangan sosial masih menjadi persoalan serius dalam pembangunan Jakarta, meskipun sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perbaikan. 

Pernyataan itu Pramono sampaikan saat membuka Konferensi Daerah V Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Raya di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, 13 Desember 2025.

Menurut Pramono, keberhasilan Jakarta dalam mencatatkan kemajuan sebagai kota global belum sepenuhnya menjawab persoalan kesenjangan yang dirasakan sebagian warga. Karena itu, dia mendorong keterlibatan organisasi masyarakat, termasuk GMNI, untuk ikut mengawal agenda pemerataan.

“Ketimpangan masih menjadi tantangan serius yang harus kita tangani bersama,” kata Pramono.

Dia menyampaikan, kendati pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kemiskinan, dan pengangguran menunjukkan tren membaik, pembangunan belum boleh hanya berorientasi pada capaian makro. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, berupaya memastikan pembangunan berlangsung inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan pembangunan membuka kesempatan yang adil bagi setiap warga untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi bagi kemajuan Jakarta,” tuturnya. 

Dalam delapan bulan kepemimpinannya, Pramono menyebut posisi Jakarta dalam pemeringkatan kota global naik menjadi peringkat 71 dari 156 kota dunia. 

Menurut dia, capaian tersebut didorong oleh fokus pemerintah daerah dalam menangani persoalan banjir, kemacetan, dan polusi secara berkelanjutan.

Pramono menilai GMNI memiliki sejarah panjang dalam menjaga nilai kebangsaan dan kepedulian terhadap persoalan kemiskinan. Karena itu, ia berharap kepengurusan GMNI Jakarta Raya yang baru dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menekan ketimpangan sosial di ibu kota.

“Pengalaman, jejaring, dan intelektualitas alumni GMNI merupakan kekuatan penting bagi arah pembangunan Jakarta,” ujar Pramono.

Dia menambahkan, pelaksanaan Konferda GMNI di Balai Kota dimaksudkan sebagai ruang dialog antara pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan. 

“Kolaborasi ini penting agar pembangunan Jakarta benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI