Jurnalis Asal Amerika Selidiki Kasus Penembakan oleh Israel Terhadap Para Jurnalis
SinPo.id - Jurnalis Amerika Dylan Collins, melakukan penyelidikan atas serangan Israel yang menargetkan para jurnalis hingga melukai dirinya, dan menewaskan ratusan jurnalis selama perang di Timur Tengah berlangsung.
Collins dan para pendukungnya juga mencari informasi tentang perintah militer yang menyebabkan serangan mematikan tersebut, untuk mengetahui siapa yang menembak dan siapa yang mengizinkan penembakan.
Namun, sudah lebih dari dua tahun perang berlangsung, Israel belum juga memberikan jawaban yang memadai tentang mengapa mereka menargetkan para reporter dengan identitas yang jelas.
Para pendukung kebebasan pers, termasuk seorang jurnalis AFP dan mantan jurnalis Al Jazeera, beserta tiga anggota parlemen Amerika Serikat, juga ikut serta dalam penyelidikan yang dilakukan Collins, untuk meminta pertanggungjawaban atas tewasnya 250 jurnalis.
“Saya ingin tahu siapa yang menarik pelatuk; saya ingin tahu struktur komando mana yang menyetujuinya," kata Collins, dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 12 Desember 2025.
"Dan saya ingin tahu mengapa hal itu belum ditangani hingga hari ini – pada serangan terhadap kami dan semua serangan lain yang ditargetkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Senator Peter Welch dan Anggota Kongres Becca Balint dan Senator Chris Van Hollen asal AS, menegaskan pihaknya akan terus mendorong pertanggungjawaban dalam atas tindakan, yang melukai enam jurnalis AS.
“Kami tidak akan membiarkannya begitu saja. Tidak peduli berapa lama mereka menghalangi kami. Kami tidak akan membiarkannya begitu saja,” kata Balint kepada wartawan.
