Bupati Lamteng Catcalling Jurnalis Perempuan di KPK, Iwakum: Pelecehan!

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 11 Desember 2025 | 18:53 WIB
Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Ardito Wijaya (Sinpo.id/Ashar Saiful Rizal)
Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Ardito Wijaya (Sinpo.id/Ashar Saiful Rizal)

SinPo.id -  Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum) mengecam tindakan Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Ardito Wijaya yang sempat-sempatnya catcalling jurnalis perempuan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sesaat sebelum memasuki mobil tahanan.

Ketua Umum Iwakum, Irfan Kamil, menegaskan tindakan Ardito telah mencederai martabat kerja jurnalistik dan menunjukkan ketidakpahaman terhadap etika publik.

“Menggoda jurnalis perempuan di tengah tugas peliputan adalah pelecehan yang tidak dapat dibenarkan. Ini merendahkan profesi mulia jurnalis dan menunjukkan sikap meremehkan perempuan,” kata Kamil dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Desember 2025.

Kamil menilai insiden tersebut memperlihatkan tantangan yang masih dihadapi jurnalis perempuan di lapangan, termasuk pelecehan verbal dari narasumber maupun pejabat publik.

Menurut dia, pejabat negara seharusnya menjadi teladan, bukan menunjukkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai penghormatan terhadap kerja jurnalistik.

Ia menegaskan bahwa komentar Ardito bukan sekadar candaan, tetapi bentuk pelecehan verbal yang merendahkan profesi jurnalis.

“Iwakum mengecam keras tindakan Ardito dan kami menuntut yang bersamgkutan untuk meminta maaf,” kata Kamil.

Sementara Sekretaris Jenderal Iwakum, Ponco Sulaksono menilai, komentar bernada menggoda tersebut memperlihatkan budaya yang memandang jurnalis perempuan sebagai objek, bukan profesional yang sedang bekerja.

“Pelecehan verbal terhadap jurnalis perempuan adalah tindakan tidak etis dan tidak menghormati ruang kerja jurnalistik. Dalam posisinya sebagai tersangka, Ardito seharusnya fokus bersikap kooperatif, bukan melontarkan komentar merendahkan,” kata Ponco.

Iwakum meminta lembaga penegak hukum memastikan ruang peliputan yang aman bagi seluruh jurnalis, terutama jurnalis perempuan yang dinilai lebih rentan menjadi sasaran pelecehan.

“Perlindungan terhadap jurnalis merupakan bagian dari menjaga kualitas demokrasi,” ujar Ponco.

Insiden tersebut terjadi saat KPK menahan Ardito yang kini berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi di wilayahnya.

Ketika digiring menuju mobil tahanan, Ardito ditanya sejumlah wartawan terkait pesan yang ingin ia sampaikan ke publik. Bukannya memberikan penjelasan terkait perkara yang menjeratnya, ia justru melontarkan komentar kepada jurnalis perempuan.

“Kamu cantik hari ini.” ujar Ardito seraya berlalu masuk ke mobil tahanan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI