Prajurit TNI AD Tempuh 20 Titik Longsor di Sumut untuk Antar Logistik

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 10 Desember 2025 | 01:01 WIB
Pembukaan akses jalan usai banjir dan longsor di Tapteng (SinPo.id/ Puspen TNI)
Pembukaan akses jalan usai banjir dan longsor di Tapteng (SinPo.id/ Puspen TNI)

SinPo.id -  Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) berjalan kaki melintasi 20 titik longsor demi mendistribusikan logistik kepada warga terdampak bencana di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Langkah itu dilakukan karena jalur darat terputus akibat tertimbun material longsor sehingga kendaraan tidak dapat melintas.

Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi, menjelaskan alasan prajurit memilih berjalan kaki bukan hanya untuk mengantarkan logistik, tetapi juga untuk menilai langsung kondisi wilayah pascabencana serta membuka kembali akses distribusi bantuan.

“Sebanyak 40 personel melaksanakan patroli sekaligus pendorongan awal logistik dengan berjalan kaki menuju Dusun Lapan Lombu, Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis, Sumatera Utara pada Sabtu tanggal 6 Desember,” ujar Agung saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 9 Desember 2025

Para prajurit menempuh perjalanan selama sekitar tiga jam dari Desa Parsingkaman melewati Aek Raisan dan Aek Mompang menuju Kelurahan Nauli. Medan yang dilewati sangat terjal, licin, dan mayoritas tertutup lumpur akibat longsor yang melanda sejak beberapa hari terakhir.

Tak hanya membawa kebutuhan pangan, prajurit juga memikul genset, obat-obatan, hingga peralatan medis. Setibanya di Kelurahan Nauli, bantuan kesehatan langsung diberikan kepada warga yang memerlukan penanganan cepat.

Sementara itu, satuan lain dari TNI AD bergerak menyiapkan landasan helikopter atau landing zone di wilayah tersebut guna mempermudah distribusi logistik berskala lebih besar.

Dengan adanya landing zone tersebut, bantuan dapat menjangkau lebih luas ke wilayah terdampak lainnya di sekitar Kelurahan Nauli.

“Landing zone tersebut mampu menjangkau tiga wilayah terdampak, yakni Desa Naga Timbul dengan jumlah penduduk sekitar 1.200 jiwa, Kelurahan Nauli sekitar 2.000 jiwa, dan Desa Mardame sekitar 1.100 jiwa,” jelas Agung.

Ia memastikan, helikopter TNI AD akan terus beroperasi untuk menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan mendesak lain ke seluruh wilayah terdampak bencana.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI