Penembakan Brutal di Bar Ilegal Afrika Selatan Tewaskan 11 Orang, 3 Korban Anak-anak

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 07 Desember 2025 | 07:02 WIB
Pistol
Pistol

SinPo.id -  Sebuah aksi penembakan massal kembali mengguncang Afrika Selatan. Sedikitnya 11 orang tewas, termasuk tiga anak berusia 3, 12, dan 16 tahun, setelah sekelompok pelaku bersenjata memberondong tembakan di sebuah bar tanpa izin di dekat ibu kota Pretoria, Sabtu dini hari.

Kepolisian Afrika Selatan dalam keterangannya menyebut, 14 orang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Identitas maupun kondisi para korban selamat belum dirinci lebih lanjut.

Peristiwa nahas itu terjadi di sebuah bar yang beroperasi di dalam area hostel di Saulsville Township, wilayah barat Pretoria. Sepuluh korban tewas di lokasi, sementara satu lainnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.

“Kami mendapatkan informasi bahwa sedikitnya tiga pria bersenjata masuk ke hostel tersebut saat sekelompok orang sedang minum, lalu menembak secara acak,” ujar juru bicara Kepolisian Brigadir Athlenda Mathe kepada penyiar nasional SABC.

Motif penyerangan belum diketahui. Penembakan terjadi sekitar pukul 04.15, namun polisi baru menerima laporan pada pukul 06.00 waktu setempat. Hingga kini, pihak berwajib masih memburu tiga tersangka pelaku yang melarikan diri.

Afrika Selatan dikenal memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Sepanjang 2024, negara berpenduduk 62 juta jiwa itu mencatat lebih dari 26.000 kasus pembunuhan — rata-rata lebih dari 70 kasus per hari. Senjata api menjadi penyebab utama kematian dalam insiden kriminal.

Meski regulasi kepemilikan senjata di Afrika Selatan cukup ketat, banyak pembunuhan dilakukan menggunakan senjata api ilegal. Kepolisian mencatat peningkatan penembakan massal di bar-bar ilegal dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam periode April hingga September 2025 saja, lebih dari 11.000 bar ilegal telah ditutup dan 18.000 orang ditangkap terkait peredaran minuman keras ilegal.

Kasus kekerasan bersenjata tak hanya terjadi di tempat hiburan. Tahun lalu, 18 orang — termasuk 15 perempuan — tewas dalam dua penembakan beruntun di kawasan pedesaan Eastern Cape. Polisi kemudian menangkap tujuh tersangka dan menyita tiga senapan serbu yang diduga digunakan dalam aksi tersebut.

Tragedi terbaru di Saulsville ini kembali menjadi alarm keras bagi pemerintah Afrika Selatan untuk menekan laju kejahatan bersenjata yang terus meningkat dan menelan banyak korban tak berdosa.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI