Pramono: Ekosistem Olahraga, Motor Daya Saing Jakarta di Level Global
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan ekosistem olahraga akan menjadi salah satu pendorong utama daya saing Ibu Kota dalam mengejar target menuju jajaran kota global. Hal itu dia sampaikan dalam Forum Utama Indonesia Sports Summit 2025 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 Desember 2025.
Pramono mengatakan Pemprov DKI menempatkan sektor olahraga dan wellness sebagai sektor strategis, sejalan dengan ambisi Jakarta untuk masuk Top 50 Global Cities pada 2030 dan Top 20 pada 2045. Dia menyebut sejumlah indikator menunjukkan tren penguatan kualitas kota.
“Peringkat Jakarta dalam Global City Index naik dari 74 menjadi 71. Ini bukti bahwa arah pembangunan kita sudah di jalur yang tepat,” ujar Pramono.
Menurut Pramono, pertumbuhan sport tourism dan semakin kuatnya sport lifestyle economy di Jakarta membuka peluang bagi investasi dan ekonomi warga. Dia menilai olahraga telah berubah menjadi sektor dengan nilai ekonomi besar.
“Olahraga kini bukan lagi sekadar pertandingan, tetapi identitas, gaya hidup, dan industri bernilai triliunan rupiah,” katanya.
Dia menuturkan, kalender kegiatan Jakarta yang diisi beragam aktivitas seperti maraton, e-sports, bela diri, futsal, hingga basket menunjukkan kota ini makin dinamis.
“Hal ini menunjukkan Jakarta sebagai kota dengan aktivitas olahraga yang dinamis,” ucap Pramono.
Untuk memperkuat ekosistem itu, kata dia, Pemprov DKI tengah merevitalisasi ruang publik seperti taman kota, gelanggang remaja, dan fasilitas sosial agar menjadi pusat kegiatan warga. Pramono menekankan bahwa transformasi tersebut tidak dapat hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
“Kami membutuhkan pembiayaan kreatif, termasuk skema public private partnership, konsesi, hingga pola pengelolaan bersama,” ujarnya.
Adapun sejumlah aset daerah seperti GOR Bulungan, Lapangan Blok S, serta kawasan GOR dan Waduk Sunter menjadi sasaran pengembangan. Begitu pula aset BUMD seperti Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta International Velodrome (JIV), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), hingga kawasan Ancol yang disiapkan sebagai pusat kegiatan olahraga dan hiburan berskala internasional.
Pramono pun mencontohkan JIS yang kini menjadi markas Persija dan menarik pengunjung yang ingin merasakan atmosfer pertandingan khas Jakarta. Semua pengembangan itu,
menurut dia, diarahkan untuk membangun kawasan multifungsi yang mengintegrasikan olahraga, hunian, hiburan, rekreasi, dan kegiatan ekonomi, serta terhubung jaringan transportasi publik melalui konsep Transit Oriented Development.
“Jakarta membuka pintu kolaborasi seluas-luasnya bagi kemitraan, investasi, dan inovasi. Kami ingin membangun ekosistem olahraga yang sehat, tangguh, dan berdaya saing global,” tandasnya.
