Resmikan Taman Kreatif Si Doel, Rano Dorong Warga Ubah Cara Pandang soal Sungai
SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meresmikan penataan kawasan Kebon Baru di Jalan Tanggul, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Desember 2025. Salah satu bagian yang direvitalisasi ialah ruang terbuka yang kini diberi nama Taman Kreatif Si Doel, sebagai bentuk kolaborasi warga dalam menghidupkan kembali lingkungan yang sempat tergenang banjir bertahun-tahun.
“Kawasan ini sangat familiar bagi saya. Dulu saya tinggal di seberang kompleks ini. Waktu itu sering terjadi banjir, sehingga setiap berkunjung saya harus membawa tim rescue. Karena itu, saya sangat mengapresiasi inisiatif warga untuk menghidupkan kembali kawasan ini sebagai upaya kolaborasi membangun lingkungan yang lebih baik,” ujar Rano dalam sambutan peresmian.
Rano menyebut penataan Kebon Baru sejalan dengan prioritas Pemprov DKI memperluas ruang terbuka hijau dan meningkatkan kualitas taman kota. Keterlibatan warga, kata dia, menjadi kunci terciptanya ruang publik yang berfungsi optimal dan berkelanjutan.
“Jakarta sedang gencar merevitalisasi berbagai taman, dan area ini bagian dari upaya tersebut. Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini, terlebih seluruh unsur masyarakat turut berperan aktif. Dengan keterlibatan bersama, saya yakin tempat ini dapat berkembang menjadi pusat kegiatan yang benar-benar bermanfaat bagi warga,” tuturnya.
Selain menyoroti penataan taman, Rano menekankan pentingnya perubahan cara pandang masyarakat terhadap sungai. Menurut dia, sungai harus ditempatkan sebagai bagian depan lingkungan permukiman, bukan belakang yang diabaikan.
“Kita selalu menganggap sungai sebagai bagian belakang rumah. Padahal seharusnya sungai adalah bagian depan rumah kita. Kalau kita menyadari itu, tentu kita tidak akan membuang sampah sembarangan,” kata Rano.
Dia berharap Taman Kreatif Si Doel dapat terus berkembang melalui penanaman tanaman produktif dan pelibatan sekolah kejuruan untuk mengembangkan keterampilan hidroponik. Rano juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah, terutama sampah plastik, agar memiliki nilai ekonomi bagi warga.
“Intinya, tempat ini harus menjadi pusat kegiatan yang dikelola bersama masyarakat setempat,” tandasnya.
