Gubernur DKI Tegaskan Komitmen Jakarta Jadi Kota Ramah Satwa
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membuka Animal Welfare International Conference Indonesia 2025 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Desember 2025. Acara yang diinisiasi Yayasan JAAN Domestic Indonesia bersama FOUR PAWS International itu menjadi ruang pertemuan lintas sektor untuk merumuskan langkah strategis peningkatan kesejahteraan hewan.
Dalam sambutannya, Pramono menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat kebijakan dan praktik yang mendukung kesejahteraan hewan di ibu kota.
Dia menilai kolaborasi global diperlukan untuk menjawab tantangan pengelolaan satwa di lingkungan perkotaan yang terus berkembang.
“Jakarta bertanggung jawab memastikan pembangunan berjalan selaras dengan nilai etika dan kepedulian terhadap seluruh penghuni ekosistem kota,” ujar Pramono.
Menurut dia, pengelolaan satwa di ruang publik, peningkatan kapasitas masyarakat, penyempurnaan regulasi, pemanfaatan teknologi, dan perluasan kemitraan harus dijalankan secara serempak.
“Semua aspek tersebut harus bergerak seiring untuk menciptakan kota yang lebih ramah bagi seluruh makhluk hidup," tuturnya.
Adapun konferensi yang mengusung tema “United in Action, Collaborative Pathways to Animal Welfare” itu disebut sejalan dengan agenda Pemprov DKI untuk memperkuat jejaring antara pemerintah, lembaga, komunitas, dan organisasi pegiat satwa.
Pramono juga memaparkan langkah konkret Pemprov, termasuk penerbitan Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2025 tentang Pengendalian Hewan Penular Rabies. Dia menyebut, aturan itu mencakup pelarangan perdagangan hewan penular rabies untuk konsumsi.
“Yang terpenting bukan hanya penandatanganannya, tetapi bagaimana kebijakan ini benar-benar diterapkan di lapangan,” kata dia.
Pramono mengaku telah menginstruksikan Satpol PP dan dinas terkait memperketat pengawasan agar pelaksanaan Pergub berlangsung konsisten.
Dia menegaskan, pengendalian hewan penular rabies bukan hanya soal pencegahan zoonosis, tapi juga tanggung jawab moral pemerintah dalam menjaga kesehatan warga sekaligus melindungi satwa.
“Setiap tahun, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran APBD untuk vaksinasi massal, sterilisasi, penyediaan pakan, hingga edukasi masyarakat,” ujarnya.
Seluruh program itu, kata dia, diselaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik internasional.
Pramono berharap konferensi internasional yang digelar di Jakarta ini dapat menghasilkan rekomendasi aplikatif dan langkah konkret bagi peningkatan kesejahteraan hewan, baik di Indonesia maupun di tingkat global.
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menata masa depan kota yang lebih berkelanjutan,” tandasnya.
