Menhub Tinjau Lokasi Bencana, Komisi V DPR Tunda Rapat Persiapan Nataru

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 02 Desember 2025 | 16:25 WIB
Komisi V DPR gelar raker dengan Menhub, MenPKP, dan MenTrans membahas Anggaran TA 2026 (Ashar/SinPo.id)
Komisi V DPR gelar raker dengan Menhub, MenPKP, dan MenTrans membahas Anggaran TA 2026 (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Komisi V DPR RI batal menggelar rapat bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian PU, Korlantas Polri, BMKG, dan Basarnas, untuk membahas persiapan Natal dan Tahan Baru (Nataru) hari ini.

"Saya rasa, rapat tidak saya mulai dulu ya, nanti kita akan lanjut hari Senin," kata Ketua Komisi V DPR Lasarus dalam rapat Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Lasarus menjelaskan rapat ditunda karena Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi harus terbang ke lokasi bencana di wilayah utara Sumatra. Menurutnya, penanganan bencana saat ini menjadi fokus utama.

"Hari ini sebetulnya jadwal kita Nataru ya. Tapi tadi pagi, mulai tadi malam, kita dapat informasi, di Sumatera itu bandara ada beberapa yang masih belum bisa diakses dengan baik. Jadi Menteri Perhubungan sebagai leader dari Nataru ini minta izin dari tadi malam. Tadi pagi sudah terbang bersama Dirjen Udara menuju lokasi bencana di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat," kata dia.

Lasarus mengatakan kondisi di wilayah bencana saat ini jauh lebih penting. Oleh karena itu, Komisi V DPR RI sepakat untuk menunda rapat pembahasan Nataru hari ini.

"Kenapa ditunda? Kan ada Wamen? Nah, leader-nya adalah Menteri Perhubungan kalau untuk Nataru itu. Ini kan ada Pak Menteri PU, semua kepala badan, bukan kami tidak menghargai Pak Wamen, kita minta nanti Pak Menteri Perhubungan lah yang bertanggung jawab kepada DPR," ujarnya.

"Kami kan representasi rakyat, sehingga tadi diputuskan oleh pimpinan dengan anggota, rapat ini kita tunda," timpalnya.

Kendati begitu, Lasarus mengingatkan stakeholder terkait untuk mengantisipasi dan mempersiapkan langkah-langkah menghadapi Nataru. Terlebih, adanya potensi cuaca ekstrem yang tengah berlangsung.

"Nataru ini dua tantangan kita tidak gampang. Apakah cuaca ini nanti akan sebaik yang kita inginkan selama Nataru, kita belum tahu. Kemudian tantangan infrastruktur yang ditimbulkan oleh kerusakan akibat bencana ini juga tantangan tersendiri dalam kita menghadapi Nataru ini," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI