BPIP Prihatin Ada Oknum Kepala Daerah Tak Tegas Tindak Pelanggar Prokes

Laporan: Tisa
Senin, 16 November 2020 | 19:56 WIB
Staf Khusus (Stafsus) Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo (Foto: Ist.)
Staf Khusus (Stafsus) Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo menyayangkan masih adanya sekelompok masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan di tengah upaya penanganan COVID-19.

Hal ini disampaikannya, menyusul adanya kerumunan acara peringatan Maulid Nabi Rasulullah SAW, sekaligus pernikahan putri Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Sebagaimana ramai diperbincangkan, acara tersebut menyebabkan terjadinya kerumunan massa yang tak terkendali, hingga mengabaikan protokol kesehatan.

Selain itu, dirinya juga prihatin dengan adanya oknum kepala daerah yang tak tegas dalam menindak pelanggaran protokol kesehatan. 

Seharusnya, kata dia, kepala daerah berkewajiban untuk menegakkan protokol kesehatan kepada siapapun yang melanggarnya.

"Kewajiban kepala daerah untuk menegakkan aturan protokol kesehatan dengan konsisten dan tidak diskriminasi dalam penegakan hukum,” tegas Benny, Senin (16/11/2020).

Ia menambahkan, jika kepala daerah tidak tegas dan cenderung mengabaikan penegakan protokol kesehatan, berakibat buruk bagi publik.

"Penegakan hukum mentaati protokol kesehatan tidak konsisten, akan menimbulkan apatisme publik," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Romo Benny inu menuturkan, ketaatan protokol akan diterapkan masyarakat, bila ada keteladanan dan kewibawaan kepala daerahnya.

Selain itu, menurutnya masyarakat membutuhkan keteladanan para kepala daerah, dalam menegakkan aturan main yang konsisten dan berpihak kepentingan publik. 

Sebaliknya, jika kepala daerah tidak konsisten menegakkan aturan protokol kesehatan, maka keadaban publik sulit di tegakkan. 

Oleh karenanya, lanjut dia, pentingnya kepala daerah, BNPP, kepolisian bersinergi menegaskan protokol kesehatan tanpa diskrimatif dan memberikan keistimewaan pihak tertentu. 

"Hukum harusnya ditegakkan, tanpa pilih kasih,” pungkas pria yang juga merupakan rohaniawan ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI