Trump Guncang Amerika: Venezuela Kutuk Ancaman Penutupan Wilayah Udara, Honduras Gelar Pemilu di Bawah Bayang-Bayang AS

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 01 Desember 2025 | 06:56 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (SinPo.id/AP)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (SinPo.id/AP)

SinPo.id -  Ketegangan antara Amerika Serikat dan negara-negara di Benua Amerika kembali memuncak. Pada Sabtu, pemerintah Venezuela mengecam keras ancaman Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa wilayah udara Venezuela "ditutup sepenuhnya." Caracas menilai langkah itu sebagai "agresi ilegal, tidak berdasar, dan melanggar hukum internasional," serta menegaskan bahwa kedaulatan udara adalah hak eksklusif setiap negara sesuai Konvensi Chicago 1944. Pemerintah Venezuela menyerukan komunitas internasional untuk menolak tindakan yang disebut sebagai "immoral act of aggression," sembari menegaskan akan merespons dengan "legalitas dan martabat."

Di saat bersamaan, Honduras menggelar pemilu umum yang diwarnai intervensi politik dari Trump. Ia secara terbuka mendukung kandidat kanan, Nasry "Tito" Asfura, dan mengancam akan memutus bantuan finansial jika Asfura kalah. Ancaman itu memicu tudingan "intervensi total" dari kandidat kiri Rixi Moncada, yang didukung Presiden petahana Xiomara Castro. Sementara itu, kandidat centrist Salvador Nasralla memimpin dalam jajak pendapat, meski 34% pemilih masih belum menentukan pilihan.

Trump bahkan menyebut bahwa jika Asfura menang, AS akan "sangat mendukung," namun jika tidak, "Amerika tidak akan membuang uang untuk pemimpin yang salah." Pernyataan ini mempertegas bayang-bayang Washington dalam kontestasi politik Honduras, di tengah sejarah panjang tuduhan korupsi yang membelit Partai Nasional.

Dengan eskalasi militer AS di sekitar Venezuela dan ancaman pemotongan bantuan di Honduras, banyak pihak menilai bahwa kebijakan Trump telah menempatkan Amerika Latin dalam pusaran tekanan geopolitik. Di Honduras, ketidakpastian hasil pemilu dan tuduhan kecurangan berpotensi memicu kerusuhan pasca-pemilu. Di Venezuela, ancaman penutupan wilayah udara dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB.

Kedua peristiwa ini menunjukkan bagaimana intervensi Washington memperdalam krisis kepercayaan dan menambah ketegangan politik di kawasan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI