Menbud Fadli Zon Dorong Revitalisasi Borobudur Pakai Teknologi 3D: Efisien, Cepat, dan Libatkan Masyarakat
SinPo.id - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, mendorong percepatan revitalisasi Candi Borobudur dengan dukungan teknologi mutakhir guna meningkatkan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga dalam pemugaran.
Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau Balai Konservasi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Minggu. Kunjungan ini sekaligus menutup rangkaian kerja Menbud di wilayah Jawa Tengah.
Menurutnya, pekerjaan pemugaran situs warisan dunia UNESCO itu memiliki tingkat kompleksitas tinggi dan membutuhkan pendekatan modern.
“Pemugaran candi-candi harus memakai teknologi. Sekarang sudah bisa menggunakan foto, diolah menggunakan komputer dan teknologi lain supaya memudahkan. Kita juga bisa analisis menggunakan teknik 3D,” ujar Fadli Zon.
Pemanfaatan Teknologi 3D
Fadli menjelaskan, teknologi seperti fotogrametri akan memungkinkan pembuatan model digital Candi Borobudur secara presisi. Model tersebut dapat digunakan untuk:
Memetakan kerusakan batu
Menentukan posisi rekonstruksi
Mensimulasikan pemugaran tanpa menyentuh struktur asli
Ia menyebut rekonstruksi awal telah dilakukan berdasarkan batu-batu tinggalan tokoh konservasi masa lampau seperti Van Erp dan Stutterheim, serta kajian terbaru dari para ahli.
Partisipasi Aktif Masyarakat
Menbud juga menekankan bahwa pelestarian Borobudur bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat, arkeolog, sejarawan, hingga para pelajar dinilai perlu ikut serta dalam proses konservasi cagar budaya.
“Tugas melestarikan cagar budaya merupakan tanggung jawab semua pihak,” tegasnya.
Dorong Pemajuan Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif
Fadli berharap proses revitalisasi dapat berlangsung lebih cepat, terukur, dan memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.
“Kita harapkan dalam waktu dekat, dan jika prosesnya berjalan dengan lancar, kita bisa melakukan rekonstruksi Candi Borobudur dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Turut mendampingi dalam peninjauan antara lain Staf Khusus Menbud Rachmanda Primayudha, Kepala Museum dan Cagar Budaya Indira Esti Nurjadin, serta Penanggung Jawab Unit Warisan Dunia Borobudur Wiwit Kasiyati.

