Pasukan Perdamaian Gaza Bakal Dipimpin Pejabat Bintang Tiga

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 24 November 2025 | 18:55 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (SinPo.id/ Dok. Puspen TNI)
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (SinPo.id/ Dok. Puspen TNI)

SinPo.id - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pasukan perdamaian yang akan dikirim ke Gaza, Palestina, akan dipimpin pejabat TNI berpangkat bintang tiga. Pembentukan pasukan sudah tahap seleksi. 

"Untuk kontingen Pasukan Pemelihara Perdamaian sudah tahap seleksi. Kemudian rencana nanti dipimpin oleh Jenderal Bintang Tiga," kata Agus usai menjalani rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 24 November 2025.

Agus tidak menjelaskan alasan khusus menunjuk pejabat bintang tiga untuk memimpin pasukan perdamaian ke Gaza.

Dia mengatakan pasukan yang dipimpin oleh pejabat bintang tiga ini akan membawahi tiga brigade komposit. Setiap brigade komposit itu terdiri dari tiga batalyon utama, yakni batalyon kesehatan, Batalyon Zeni Konstruksi dan Batalyon Bantuan.

"Ada lagi Bantuan Mekanis," kata Agus.

Agus melanjutkan seluruh pasukan perdamaian itu akan dikirim setelah TNI mengirimkan tim aju terlebih dahulu ke wilayah Gaza. Pengiriman tim aju itu dilakukan agar TNI mengetahui gambaran situasi di Gaza dan lokasi yang tepat untuk pengiriman pasukan.

Kendati demikian, Agus tidak memerinci kapan pasukan tersebut akan dikirim. Dia hanya memastikan Mabes TNI menunggu perintah dari pemerintah pusat dalam mengirim pasukan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI telah menyiapkan 20.000 prajurit untuk diturunkan dalam misi perdamaian di Gaza.

"Kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi," kata Sjafrie.

Sjafrie menjelaskan penyiapan pasukan dalam jumlah besar itu dilakukan berdasarkan perintah Presiden Prabowo Subianto.

Nantinya, para pasukan itu akan menjalankan beberapa tugas kemanusiaan seperti memberikan layanan kesehatan kepada warga yang jadi korban perang hingga membangun infrastruktur untuk kebutuhan masyarakat setempat.

"Pasukan yang akan datang itu sifatnya untuk menjaga perdamaian itu bisa berlangsung lebih lama menuju kepada perundingan politik," kata dia.

Tidak hanya pengiriman pasukan, Sjafrie juga memastikan TNI AU akan terus memberikan bantuan rutin berupa logistik melalui metode airdrop, seperti yang telah dilakukan tahun ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI