Ketum PBNU: Masalah Organisasi Harus Dikembalikan ke AD/ART

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 24 November 2025 | 12:13 WIB
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (SinPo.id/Setpres)
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengatakan, para alim ulama sepakat bahwa setiap polemik di internal, harus sepenuhnya merujuk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai konstitusi organisasi yang baku. Karena, sebagai organisasi, NU memiliki sistem aturan yang jelas. 

"Jadi statement-statement, ataupun artikulasi-artikulasi, baik lisan maupun tertulis dari siapa pun, itu semuanya harus diukur dengan aturan-aturan dan regulasi yang ada dalam sistem konstitusi organisasi," kata Gus Yahya usai silaturahim Alim Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, dikutip Senin, 24 November 2025. 

Menurut Gus Yahya, sangat penting memastikan proses organisasi berjalan sesuai mekanisme resmi agar tidak menimbulkan pertentangan yang tidak perlu. Untuk itu, segala kekurangan atau ganjalan internal semestinya diselesaikan bersama, bukan diperuncing yang berpotensi memicu konflik. 

Hal itulah yang diminta para alim ulama agar penyelesaian masalah dikembalikan pada AD/ART.

"Tidak ada suara lain dari para kiai yang hadir ini selain menyesalkan apa yang terjadi dengan rapat harian Syuriyah yang lalu berikut yang disebut hasil berupa risalahnya. Semuanya menghendaki agar segala sesuatu yang jadi masalah dalam organisasi dikembalikan kepada AD/ART dikembalikan kepada sistem aturan yang ada," ungkapnya. 

Ke depan, pengurus PBNU pusat maupun daerah, akan menggelar silaturahmi lebih besar lagi dengan melibatkan banyak kiai sepuh, sesuai permintaan dan kesepakatan para alim ulama. Silaturahmi ini direncanakan digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. 

"Insya Allah waktunya belum ditentukan, tapi kesempatan atau kesepakatan di antara para kiai tadi sudah dicapai segera tidak lama lagi akan diselenggarakan pertemuan itu. Mudah-mudahan bisa menjadi pembuka jalan keluar dari masalah yang ada sekarang," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI