Job Fair Dorong Penurunan Pengangguran di Jakarta, Daerah Lain Diharap Mencontoh
SinPo.id - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta menurun menjadi 6,05 persen per Agustus 2025. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menilai penurunan ini tak lepas dari konsistensi pemerintah daerah menggelar bursa kerja (job fair) secara rutin.
Namun, Afriansyah menyoroti, efektivitas program ini belum diikuti oleh banyak daerah lain di Indonesia. Menurut dia, komitmen anggaran menjadi persoalan utama.
“Beberapa daerah sebenarnya mampu menurunkan pengangguran jika mereka serius mengalokasikan anggaran. Tantangannya, masih banyak yang menganggap job fair sebagai kegiatan pelengkap, padahal dampaknya langsung,” ujar Afriansyah kepada wartawan, Minggu, 22 November 2025.
Dia menegaskan job fair bukan sekadar acara seremonial, tetapi ruang temu antara pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Informasi yang tersampaikan secara langsung, kata Afriansyah, mempercepat proses perekrutan.
“Saat informasi kerja disampaikan secara utuh, peserta bisa menilai kecocokan dengan cepat, dan perusahaan juga bisa menjaring kandidat yang tepat. Itu sebabnya hasilnya langsung terasa pada penurunan TPT,” tuturnya.
Afriansyah meminta pemerintah daerah mencontoh DKI Jakarta dengan memperkuat sinergi bersama perusahaan di wilayah masing-masing. Menurut dia, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri jika ingin menekan angka pengangguran.
“Kerja sama dengan perusahaan itu penting. Pemda harus aktif membuka ruang kolaborasi. Tanpa dukungan dunia usaha, job fair hanya jadi kegiatan rutin tanpa hasil,” kata Afriansyah.
Dia pun berharap angka penurunan pengangguran di Jakarta dapat menjadi model nasional, terutama bagi wilayah dengan tingkat pengangguran masih tinggi.
“Kalau Jakarta bisa, daerah lain juga seharusnya bisa,” tandasnya.
