Komisi VI DPR Soroti Beban Finansial PGN: Dorong Ekspansi Jargas demi Kurangi Impor LPG

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 23 November 2025 | 04:40 WIB
Gedung DPR (wikipedia)
Gedung DPR (wikipedia)

SinPo.id -  Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI melakukan pertemuan dengan Danantara, Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk, dan Pertamina EP di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 22 November 2025. Pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR, Adisatrya Suryo Sulisto, ini membahas capaian kinerja perusahaan dan rencana ekspansi bisnis, terutama pengembangan jaringan gas (jargas).

“Kunjungan kerja spesifik kali ini kami berdiskusi dengan Danantara, BP BUMN, serta Pertamina EP dan PGN. Diskusinya sangat menarik, terutama terkait jargas yang kami dukung untuk terus ekspansi,” ujar Adisatrya kepada Parlementaria usai pertemuan.

PGN Diakui Terbebani Ekspansi Jargas Rumah Tangga

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menilai pengembangan jargas penting untuk mengurangi ketergantungan pada LPG. Namun, ia mengungkapkan bahwa pembangunan jaringan gas rumah tangga masih menghadapi tantangan besar dari sisi finansial.

“PGN itu keuntungannya hanya sedikit sekali. Ini menjadi perhatian Komisi VI DPR, karena akan menjadi beban berat bagi PGN jika terus melakukan ekspansi tanpa dukungan model bisnis yang lebih sehat,” jelasnya.

Menurutnya, segmen jaringan gas industri menawarkan margin keuntungan lebih besar dan dapat menjadi penopang pembiayaan pembangunan jargas rumah tangga.

Strategis Kurangi Impor LPG dan Beban Subsidi

Adisatrya menegaskan bahwa perluasan jargas rumah tangga merupakan langkah strategis untuk menekan impor LPG yang masih sangat tinggi. Tingginya ketergantungan pada impor berdampak langsung pada meningkatnya anggaran subsidi pemerintah.

“Saat ini ekspansi jargas baru mencapai 819 ribu sambungan rumah tangga. Jumlah ini masih sangat sedikit, mengingat di Pulau Jawa saja terdapat jutaan rumah tangga yang harus terkoneksi jaringan gas,” ujarnya.

Ikut Hadir Anggota Komisi VI DPR

Kunjungan kerja ini diikuti sejumlah anggota Komisi VI DPR RI, antara lain:

Mufti Aimah Nurul Anam (F-PDIP)

Gde Sumarjaya Linggih (F-Golkar)

Asep Wahyuwijaya (F-Nasdem)

Askweni (F-PKS)

Abdul Hakim Bafagih (F-PAN)

Zulfikar Hamonangan (F-Demokrat)

Pertemuan ini menandai komitmen Komisi VI DPR RI dalam mendorong transformasi energi, memperbaiki model bisnis BUMN gas, serta mempercepat perluasan jaringan gas demi mengurangi ketergantungan nasional pada LPG impor.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI