Mentan akan Tindak Pelaku Usaha yang Permainkan Harga Telur
SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan, pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap pihak-pihak yang mempermainkan harga telur dan merugikan para peternak ayam petelur.
Amran memerintahkan Satgas Pangan Polri untuk menertibkan pelaku usaha yang melanggar, terutama pada 177 kabupaten/kota yang harga telurnya tercatat di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP) .
"Yang nakal itu middleman. Satgas Pangan, saya umumkan: cabut izinnya. Kalau perlu, tangkap," kata Amran dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras, dikutip Kamis, 20 November 2025.
Menurut Amran, kenaikan harga telur yang sempat terjadi belakangan ini, bersifat sementara dan berpotensi segera terkoreksi. Apalagi harga DOC telah menurun dari Rp14.000 menjadi Rp11.500.
Pemerintah juga sedang mengkaji pengaturan HPP jagung, HAP jagung pakan, serta HAP telur ayam ras agar seluruh ekosistem usaha terlindungi, baik petani, peternak, maupun konsumen.
Amran berkomitmen akan selalu berpihak para para peternak. "Saya hadir membela kalian. Saya di depan untuk kalian semua, yang besar dijaga, yang kecil apalagi. Jangan sampai ada yang tertindas. Kita harus sinergi dan kolaborasi," ucapnya.
Para peternak ayam petelur pun menyampaikan terima kasi kepada Amran atas kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap nasib peternak dan stabilitas harga pangan nasional.
Menurut para peternak, Amran adalah sosok yang turun langsung mendengar keluhan mereka, memastikan produksi tetap aman, dan membela peternak kecil yang selama ini tertekan oleh permainan rantai distribusi.
"Kami mewakili peternak telur menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Andi Amran Sulaiman. Beliau sosok yang peduli kepada rakyat dan peternak kecil," kata Yesi, Ketua Koperasi Berkah Telur Blitar.
Hal serupa disampaikan Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso. Ia menilai, Amran sebagai pejabat publik yang peduli dan selalu membela kepentingan rakyat.
"Kami mewakili dari peternak, kami dari Pinsar Petelur Nasional. Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang besar kepada Bapak Amran yang selalu memperhatikan kita di kala kita mendapatkan kesulitan," ungkapnya.
Yudianto menilai, Amran mampu menyelesaikan permasalahan peternak, mulai dari masalah harga jagung, harga DOC, dan harga telur. Ia menekankan bahwa para peternak sangat dilindungi dengan kebijakan berpihak Mentan Amran.
Dalam kesempatan itu, Yudianto juga menjelaskan bahwa harga telur di tingkat produsen tetap stabil pada kisaran Rp24.000–Rp26.500 per kilogram, sesuai Harga Acuan Pemerintah (HAP). Bahkan, produksi nasional saat ini berada dalam kondisi surplus sehingga tidak ada alasan pasokan menjadi penyebab kenaikan harga di pasar.
Yudianto mengungkapkan adanya permainan middleman yang membuat harga telur melonjak.
"Kami menjual di harga acuan, tidak pernah naik. Jadi kalau di pasar melonjak, pertanyaannya siapa yang bermain?" ujar Yudianto.
