Puluhan Orang Partisipasi dalam Turnamen Sepak Bola Amputasi 'Hope Championship' di Gaza
SinPo.id - Turnamen Sepakbola Hope Championship untuk pesepakbola amputasi resmi diluncurkan di Jalur Gaza, sebagai acara olahraga pertama yang digelar setelah perang Israel, dan sekitar 50 pemain berpartisipasi, sebagian besar dari mereka diamputasi akibat serangan Israel.
Berdasarkan laporan dari Jurnalis Gaza, Mohammad Rabah, kepada SinPo.id, turnamen tersebut diselenggarakan oleh yayasan Turki Deniz Feneri bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Amputasi Palestina, dan diadakan di Stadion Union Club di Deir al-Balah, Gaza tengah.
"Saya terluka selama perang tahun 2021 ketika tentara Israel mengebom rumah kami di Kota Gaza, yang mengakibatkan kaki kanan saya diamputasi," kata Farah Asleem, seorang pemain berusia 15 tahun, dikutip Rabu, 19 November 2025.
"Saya datang ke sini hari ini untuk bermain olahraga favorit saya, seperti biasa sebelum kaki saya diamputasi. Saya ingin menghidupkan kembali kenangan itu dan menyampaikan pesan kepada semua yang terluka: jangan pernah menyerah.
"Kepada orang-orang seperti saya—meskipun cedera dan amputasi—jangan berhenti. Teruslah berjuang dan kejar impian Anda."
Kemudian, Mohammad Alaywah, seorang pemain Tim Sepak Bola Palestina yang diamputasi akibat perang mengatakan, tujuan dirinya bergabung dengan Hope Championship adalah untuk memberi tahu dunia bahwa mereka adalah pemilik sah tanah Palestina dan tidak akan pernah menyerah untuk terus mempertahankan tanah mereka.
"Kami mungkin telah kehilangan anggota tubuh kami, tetapi kami tidak kehilangan harapan atau tekad kami. Kami memiliki impian, dan kami di sini untuk berbagi pesan bahwa kami sedang berjuang untuk mewujudkannya," ungkap Alaywah.
"Impian saya adalah mewakili Palestina di turnamen internasional, tetapi pendudukan menghalangi saya. Saya berharap perbatasan dibuka agar kami dapat bepergian dan bermain di bawah nama Negara Palestina," katanya menambahkan.
Adapun kejuaraan tersebut berlangsung di tengah kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza, di mana perang telah melukai ribuan orang, termasuk ratusan orang yang diamputasi, dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang meluas, termasuk fasilitas olahraga.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, penyelenggara berhasil menyelenggarakan acara yang menarik perhatian publik dan media, untuk menyembuhkan kerinduan mendalam masyarakat Gaza akan kehidupan dan kebahagiaan.
