Polandia Tuduh Rusia Dalangi Sabotase Rel Kereta, Dua Warga Ukraina Jadi Tersangka
SinPo.id - Pemerintah Polandia mencurigai Rusia berada di balik aksi sabotase rel kereta api yang terjadi pada 16 November lalu. Dugaan tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Donald Tusk saat memberikan laporan kepada Majelis Rendah Parlemen Polandia (Sejm), sebagaimana dilaporkan Polsat News.
Tusk mengungkapkan bahwa identitas dua tersangka telah berhasil diidentifikasi. Keduanya adalah warga negara Ukraina yang diduga kuat bertindak atas perintah Rusia, dan memasuki Polandia melalui Belarus.
“Mereka telah bekerja dengan intelijen Rusia dalam waktu yang lama,” ujar Tusk.
Menurut penjelasan PM Polandia, salah satu tersangka sebelumnya telah divonis pengadilan di Lviv pada Mei tahun ini atas tindakan sabotase di Ukraina, dan kini berdomisili di Belarus. Sementara tersangka lainnya merupakan penduduk Donbas yang turut menyeberang dari Belarus ke Polandia bersama tersangka pertama pada musim gugur—tepat sebelum aksi sabotase terjadi.
Jacek Dobrzyński, juru bicara Menteri Koordinator untuk Dinas Khusus Polandia, menegaskan bahwa aparat keamanan sedang bekerja intensif.
“Petugas Badan Keamanan Dalam Negeri (ABW) kini mengamankan bukti, mengumpulkan informasi, dan memverifikasi temuan yang ada. Semua indikasi menunjuk bahwa dalang aksi ini adalah dinas khusus Rusia,” kata Dobrzyński seperti dikutip Onet.
Ia juga mengingatkan media untuk berhati-hati menggunakan informasi yang belum diverifikasi, karena bisa jadi merupakan “disinformasi khas Rusia.”
“Tujuan layanan Rusia adalah mengacaukan masyarakat dan membuat kita takut. Kami memastikan petugas kami mengawasi situasi ini dengan ketat dan akan mengusutnya hingga tuntas,” tambahnya.
Peningkatan Status Ancaman Teror
Polandia telah menetapkan tingkat ancaman terorisme kedua dari empat level nasional, sementara sejumlah jalur kereta dinaikkan ke level ketiga atas permintaan ABW dan Kementerian Dalam Negeri. Penyelidikan masih berlangsung.
Pada 18 November, Komite Keamanan Nasional Pemerintah menggelar pertemuan khusus untuk membahas insiden sabotase tersebut.
Rincian Insiden Sabotase
Kerusakan rel ditemukan pada 16 November di jalur Warszawa–Lublin, dekat desa Mika, sekitar 100 kilometer dari ibu kota. Jalur tersebut merupakan rute penting untuk mengirim pasokan menuju Ukraina.
Setelah seorang masinis melaporkan adanya kejanggalan di lintasan, petugas menemukan bahwa rel telah dirusak oleh sebuah ledakan. Polisi kemudian menemukan alat peledak kedua yang tidak sempat meledak.
“Dampaknya bisa menjadi bencana besar dengan korban jiwa,” ujar Tusk di hadapan anggota parlemen.
Dalam laporan terpisah, Onet merinci modus aksi sabotase tersebut:
Pelaku pertama memasang penjepit baja di rel untuk berupaya membuat kereta anjlok, sambil menyiapkan perekaman melalui ponsel dengan powerbank.
Insiden kedua melibatkan bahan peledak C4 berstandar militer yang diledakkan menggunakan alat pemicu melalui kabel listrik sepanjang 300 meter.
Pada hari yang sama, garis listrik atas di wilayah kota Puławy juga mengalami kerusakan. Belum dipastikan apakah kejadian tersebut terkait aksi sabotase yang sama.
Pemerintah Polandia menegaskan penyelidikan akan terus dilakukan untuk memastikan seluruh jaringan pelaku serta keterlibatan intelijen Rusia dalam operasi ini.