Buka JIPM 2025, Rano Karno Soroti Tantangan IP Indonesia di Kancah Dunia
SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengingatkan para kreator lokal untuk bersiap menghadapi kompetisi global yang semakin ketat saat membuka Jakarta Intellectual Property Market (JIPM) 2025 di Grand Sahid Hotel, Selasa, 18 November 2025.
Dia menilai kualitas karya kreator Indonesia sudah sejajar dengan standar internasional, namun kemampuan memenangkan pasar global masih membutuhkan upaya lebih besar.
“Saat masuk ke area pameran, saya melihat karya kita sudah kelas dunia. Tantangannya bukan lagi kualitas, tapi bagaimana kita mampu bersaing dan menembus pasar global,” ujar Rano dalam sambutannya.
Rano menilai JIPM yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia menjadi ruang strategis bagi kreator untuk melihat langsung bagaimana brand, manufaktur, dan pemegang lisensi memilih karya untuk dikomersialisasikan.
Dia menekankan, pemahaman terhadap kebutuhan industri menjadi kunci agar IP lokal bisa diterima pasar internasional.
“Apa yang kita lihat di JIPM ini adalah proses real. Kreator harus tahu bagaimana industri berpikir, supaya karya kita tidak hanya bagus, tapi laku,” tuturnya.
Rano juga menyebut peningkatan City Index Jakarta dari peringkat 74 ke 71 sebagai sinyal bahwa daya saing kota mulai menguat. Namun, menurutnya capaian itu belum cukup untuk menghadapi arus kreativitas global yang semakin cepat.
“Target masuk 50 besar dunia pada 2030 itu mungkin. Tapi kalau kita tidak siap secara kompetitif, IP kita hanya akan menjadi penonton,” kata Rano.
Adapun JIPM 2025 mempertemukan 28 eksibitor yang menampilkan 100 karya IP dari dalam dan luar negeri. Kehadiran peserta internasional, kata Rano, memberi tolok ukur penting bagi kreator lokal agar memahami standar dan tren pasar global.
“Ini kesempatan melihat langsung siapa saja pesaing kita di dunia IP. Dari sini kita bisa ukur di mana posisi kita sebenarnya,” imbuhnya.
Rano juga mengajak kreator untuk ikut merancang tiga identitas visual strategis Pemprov DKI: logo Jakarta, logo 500 Tahun Jakarta, dan logo Enjoy Jakarta.
Dia menyebut partisipasi kreator dalam proyek-proyek besar kota bisa menjadi “portofolio strategis” yang memperkuat daya saing kreator di pasar internasional. Rano menegaskan pasar global semakin terbuka tetapi juga semakin kompetitif.
“Jakarta harus menjadi pusat IP Indonesia supaya kreator kita punya rumah yang kuat sebelum melangkah ke pasar dunia. Kalau kita serius, saya yakin akan ada IP lokal yang menembus global dari ajang seperti ini,” tandasnya.
