PAM Jaya Bangun Jaringan Air Perpipaan di Muara Angke Jakut

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 18 November 2025 | 08:38 WIB
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin saat meninjau pembangunan saluran air perpipaan di Muara Angke, Jakarta. (SinPo.id/Dok. PAM Jaya)
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin saat meninjau pembangunan saluran air perpipaan di Muara Angke, Jakarta. (SinPo.id/Dok. PAM Jaya)

SinPo.id - Perumda PAM Jaya mulai membangun jaringan air minum perpipaan yang langsung mengalir ke rumah warga di RW 22 Kampung Nelayan, Muara Angke, Jakarta Utara. Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, langkah ini menjadi jawaban atas puluhan tahun kesulitan warga mendapatkan akses air bersih.

“Kami hadir untuk memberikan solusi. Warga Muara Angke berhak mendapatkan akses air minum perpipaan yang layak, stabil, dan terjangkau,” kata Arief dalam keterangannya dikutip Selasa, 18 November 2025.

Arief menegaskan pembangunan jaringan baru ini bukan semata proyek infrastruktur, melainkan upaya mewujudkan keadilan akses air bagi seluruh warga Jakarta. 

"Selama ini, RW 22 Muara Angke merupakan kawasan yang belum tersambung jaringan perpipaan dan bergantung pada air olahan sederhana maupun pasokan pedagang keliling," ungkap dia. 

Menurut Arief, kondisi air tanah yang payau membuat warga harus membeli air bersih dengan harga tinggi. “Warga mengeluarkan hingga Rp1 juta per bulan untuk mendapatkan air layak pakai,” ujar Arief. 

Dia menyebutkan, air dari pedagang keliling dijual Rp2.000–Rp3.000 per jeriken, menjadi beban berat bagi banyak keluarga nelayan. Setelah persoalan ini ramai diperbincangkan publik, kata dia, PAM Jaya melakukan pengecekan lapangan. 

“Hasilnya jelas, wilayah ini memang belum terhubung dengan jaringan perpipaan,” imbuhnya. 

Adapun respons warga disebut sangat positif dan hingga kini, sekitar 200 calon pelanggan telah mendaftar sambungan baru. 

“Pendaftaran ini menunjukkan harapan besar warga bahwa beban biaya air yang selama ini mereka tanggung akan segera berkurang,” tuturnya. 

Lebih jauh, dia mengungkapkan, PAM Jaya menargetkan air bersih mulai mengalir pada triwulan II tahun 2026. Arief menyatakan proyek ini dijalankan dengan dukungan masyarakat dan pemerintah setempat. 

Dia menekankan, langkah tersebut bukan sekadar menjawab keluhan yang sempat viral, tetapi komitmen jangka panjang perusahaan daerah itu untuk memastikan akses air bersih yang adil dan berkelanjutan.

“Dengan jaringan perpipaan PAM Jaya, masyarakat tidak lagi terbebani biaya air yang tinggi dan bisa menikmati layanan yang aman serta berkualitas,” ucap Arief.

Arief menambahkan, setiap keluhan warga akan menjadi perhatian dan setiap wilayah yang belum terlayani akan menjadi prioritas perusahaan. 

“Di Muara Angke, perjalanan menuju air bersih memang panjang. Namun kini, harapan itu mulai mengalir,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI