Pemprov DKI Siagakan Posko 24 Jam Antisipasi Pohon Tumbang

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 15 November 2025 | 16:13 WIB
Pemangkasan pohon di jalan Otista Raya. (Agus Priatna/SinPo.id)
Pemangkasan pohon di jalan Otista Raya. (Agus Priatna/SinPo.id)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi pohon tumbang seiring meningkatnya intensitas hujan dan angin kencang yang diprediksi berlangsung hingga akhir tahun. 

Melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut), posko-posko siaga di seluruh wilayah kota kini diaktifkan selama 24 jam untuk memastikan penanganan cepat terhadap situasi darurat.

Kepala Distamhut Jakarta, Fajar Sauri mengatakan, penguatan respons cepat ini dilakukan setelah BMKG mengeluarkan peringatan mengenai risiko hujan ekstrem dan angin kencang hingga akhir Desember. 

"Kondisi tersebut meningkatkan kerentanan pada pohon, terutama yang telah menua, berbatang rapuh, atau berada di jalur padat aktivitas," kata Fajar dalam keterangannya, Sabtu, 15 November 2025.

Selain mengaktifkan posko siaga, kata dia, Distamhut juga menggelar penopingan serentak di lima wilayah kota, dengan fokus pada enam ruas jalan utama yang dinilai memiliki risiko tinggi bagi pengguna jalan. 

Menurut dia, seluruh pekerjaan dilakukan pada akhir pekan atau malam hari agar tidak mengganggu mobilitas harian warga. Fajar menyebut upaya mitigasi dilakukan secara paralel melalui pemangkasan, pemetaan risiko, serta pemeriksaan kesehatan pohon.

“Sejak Januari hingga awal November 2025, sebanyak 63.444 pohon telah kami lakukan penopingan, dan 6.513 pohon sudah melalui pemeriksaan kesehatan. Ini merupakan langkah preventif untuk memastikan keamanan warga dan pengguna jalan,” ungkap dia. 

Fajar menekankan, kesiapan peralatan dan koordinasi antarwilayah menjadi elemen kunci agar penanganan dapat dilakukan secara cepat ketika laporan masyarakat masuk.

“Pastikan armada dan peralatan kerja selalu dalam kondisi siap. Komunikasi antarwilayah harus diperkuat. Ketika kondisi darurat terjadi, seluruh unsur harus bergerak cepat dan saling mendukung demi keselamatan warga,” ujar Fajar. 

Lebih lanjut, Fajar mengungkapkan, Distamhut DKI juga mempercepat respons terhadap laporan pohon miring, patah, atau mengganggu fasilitas umum, dengan standar waktu penanganan maksimal 1×24 jam. 

"Data spasial dan inspeksi lapangan digunakan untuk menentukan pohon yang memerlukan perawatan intensif atau bahkan rekomendasi penggantian," imbuhnya. 

Dia pun mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam deteksi dini dengan melaporkan pohon rawan tumbang melalui kanal pengaduan resmi. 

"Laporan tersebut akan diteruskan ke posko terdekat, termasuk posko provinsi dan Sudin Tamhut di enam wilayah kota yang kini siaga penuh," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI