IIC 2025: Indonesia Dominasi Semifinal Tunggal Putra, Ganda Putri Masih Bergantung pada Selsi/Yasintha
SinPo.id - Indonesia menempatkan banyak wakil di babak semifinal Indonesia International Challenge (IIC) I 2025 yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta. Pada nomor tunggal putra, seluruh tiket empat besar berhasil disapu bersih oleh para pemain “Merah Putih”. Di sektor lain, ganda putri masih bergantung pada pasangan muda Selsi Josika/Yasintha Ristyna Putri sebagai satu-satunya wakil Indonesia. Sementara Taiwan tampil dominan pada ganda putri dengan meloloskan tiga wakil ke semifinal.
Selsi/Yasintha Jadi Satu-satunya Harapan di Ganda Putri
Pasangan muda Selsi Josika/Yasintha Ristyna Putri menjadi tumpuan Indonesia setelah memastikan tempat di semifinal. Mereka menang meyakinkan atas pasangan Malaysia Ho Lo Ee/Amanda Yap dengan skor 21-11, 21-12 setelah bertanding selama 45 menit.
“Gim pertama kami bermain cepat dan di gim kedua ada perubahan pola main dari lawan menjadi satu-satu, tapi kami bisa mengatasi,” ujar Selsi.
Kualitas servis disebut menjadi kunci kemenangan mereka, memungkinkan keduanya mengambil inisiatif serangan sejak awal. Yasintha menambahkan bahwa mereka harus bekerja ekstra keras menembus pertahanan solid lawan. “Kami harus tahan dan di defense-nya kami berusaha ulet,” katanya.
Di semifinal, Selsi/Yasintha akan menghadapi unggulan kedua Yu Hsuan Chen/Liu Chiao-Yun. Sementara semifinal lainnya mempertemukan sesama pasangan Taiwan Lin Chih-Chun/Lin Wan Ching melawan Chou Yun An/Sung Yi-Hsuan.
Ganda Putra Sajikan “All-Indonesian Semifinal”
Pada sektor ganda putra, dua pasangan Indonesia akan berebut tiket ke final. Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi melaju ke empat besar setelah menang dramatis atas pasangan Taiwan Wei Chun Wei/Po Chih Yang dengan skor 21-18, 23-21.
“Gim pertama kami lumayan enak mainnya dan bisa menyerang terus,” kata Faathir.
Namun di gim kedua, pola permainan mereka berubah dan sempat terbaca lawan sebelum akhirnya bangkit di poin-poin akhir.
Di semifinal, mereka akan berhadapan dengan pasangan senior-senegaranya, Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino, yang sebelumnya menundukkan Reinard Dhanriano/Ade Yusuf Santoso 21-15, 21-12.
Daniel menegaskan bahwa kunci kemenangan mereka adalah agresivitas sejak awal. “Kami terus menyerang dan tidak memberikan celah untuk lawan,” ujarnya.
Putra menambahkan bahwa menghadapi pemain senior menuntut mereka bermain lebih cepat dan tidak masuk ke pola permainan lawan.
Tunggal Putra: Semua Tiket Semifinal Milik Indonesia
Indonesia memastikan gelar tunggal putra tetap di rumah setelah keempat tempat semifinal berhasil diamankan pemain lokal. Prahdiska Bagas Shujiwo, unggulan teratas, memastikan tempat empat besar setelah mengalahkan Wang Yu-Kai dari Taiwan dalam duel ketat tiga gim 20-22, 21-18, 21-9 yang berlangsung selama 69 menit.
Bagas mengakui sempat hilang fokus di gim pertama. “Tadi sudah unggul, malah tersusul. Saya hilang fokus dan kurang bisa mengatasi keadaan,” ungkapnya.
Bangkit di gim kedua, Bagas mengubah strategi dengan menjauhkan bola dari drive lawan. Ia akan berhadapan dengan unggulan ke-16 Richie Duta Richardo di semifinal.
Semifinal lainnya mempertemukan unggulan keenam Christian Adinata melawan unggulan ke-11 Bismo Raya Oktora, memastikan laga penuh persaingan antar pemain “Merah Putih”.
Mutiara Ayu Puspitasari Melesat ke Semifinal Tunggal Putri
Unggulan kedua Mutiara Ayu Puspitasari tampil impresif dengan kemenangan 21-14, 21-14 atas Peng Yu Wei dari Taiwan. Kemenangan itu melanjutkan tren positifnya sejak babak 32 besar.
“Alhamdulillah bisa melaju ke semifinal. Hanya banyak mati sendiri karena kurang sabar,” ujarnya.
Pernah bertemu Peng pada World Junior Championships 2023, Mutiara mengaku sudah memahami pola bermain lawan. Di semifinal, ia akan menghadapi unggulan keempat asal Malaysia, Siti Zulaikha, yang sebelumnya mengalahkannya pada Sri Lanka International Series 2024.
“Yang lebih siap, dia pemenangnya,” tutup Mutiara.
Dengan banyaknya wakil Indonesia di empat besar, peluang tuan rumah merebut banyak gelar di IIC 2025 terbuka lebar, terutama pada sektor tunggal putra dan ganda putra.
