Israel Terus Batasi Pengiriman Bantuan ke Gaza di Tengah Gencatan Senjata
SinPo.id - Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah disrpakati bersama kelompok pejuang Hamas, dengan membatasi pengiriman bantuan ke Gaza.
Hamas mengatakan Israel menolak mengizinkan setidaknya 600 truk bantuan setiap hari, termasuk 50 truk pengangkut bahan bakar, meskipun hal itu tertulis dalam perjanjian gencatan senjata.
"Hanya 270 truk yang memasuki Gaza melalui perlintasan Karem Abu Salem (dikenal di Israel sebagai Kerem Shalom) dan al-Karara (Kissufuim)," kata Hamas, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 11 November 2025.
Meskipun aliran bantuan telah meningkat sejak gencatan senjata dimulai, warga Palestina di seluruh Gaza masih kekurangan makanan, obat-obatan, air bersih, dan barang-barang penting yang menjadi kebutuhan mendesak.
Menurut Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dibutuhkan antara 500 hingga 600 truk pasokan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan paling dasar di Gaza.
Namun, pembatasan yang diberlakukan Israel membuat UNRWA kesulitan untuk menyalurkan bantuan ke seluruh warga Palestina di Gaza yang membutuhkan.
"Israel telah melarang masuknya kendaraan UNRWA sama sekali. Mereka tidak mengizinkan apa pun milik UNRWA masuk,” kata John Whyte, wakil direktur senior UNRWA untuk operasi Gaza.
“Mereka mengharuskan kami menyerahkan pasokan kami kepada badan lain dan mencopot logo UNRWA sebelum mereka dapat menyeberang. Hal ini menyebabkan penundaan logistik yang sangat besar," imbuhnya.
Sementara itu di Gaza Utara, PBB melaporkan tidak ada bantuan langsung yang masuk selama 75 hari, dan menyebabkan masyarakat di wilayah tersebut kelaparan.
