Mukhtarudin: Kontribusi Devisa Pekerja Migran Jadi Pilar Utama Kemajuan Bangsa

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 10 November 2025 | 20:57 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin. (SinPo.id/ Dok. KP2MI)
Menteri P2MI Mukhtarudin. (SinPo.id/ Dok. KP2MI)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin menilai, kontribusi Pekerja Migran sebagai pejuang devisa, merupakan pilar utama kemajuan bangsa, termasuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Pekerja migran ini saya sebut sebagai pejuang devisa, karena dia masih berjuang. Kalau penyebutan pahlawan devisa, orangnya sudah nggak ada. Sementara pejuang devisa itu kalian, calon pekerja migran Indonesia yang sebentar lagi berangkat ke beberapa negara tujuan," ujar  Mukhtarudin pada acara Launching Buku Saku Edukasi Keuangan PMI kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 10 November 2025.

Mukhatarudin berharap, generasi penerus Pekerja Migran setelah kembali ke tanah Air, mereka dapat tumbuh menjadi pengusaha sukses. "Ini sebagai acuan bagi para pekerja migran Indonesia yang dapat menggunakan keuangan nanti. Bagaimana bijak mengelola keuangan bagi para pekerja migran Indonesia," jelasnya.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi lintas stakeholder, termasuk OJK, BI, dan pelaku usaha, untuk memperkuat edukasi keuangan bagi Pekerja Migran. 

"Kegiatan hari ini semua kolaborasi dan seluruh stakeholder, sehingga kita bisa melakukan peluncuran buku saku literasi," ungkapnya. 

Mukhtarudin juga turut menyampaikan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto terkait pengelolaan Pekerja Migran. Yaitu fokus pada peningkatan PMI, khususnya yang sudah ditempatkan. 

Kemudian, peningkatan kualitas dan kapasitas melalui vokasi dan upgrading skill untuk mengoptimalkan penempatan pekerja migran terampil.

Pembentukan Kementerian P2MI dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebelumnya, menurut Mukhtarudin, mencerminkan keseriusan Pemerintahan Presiden Prabowo.

Ada dua prioritas utama dari arahan tersebut: pertama, peningkatan kualitas pelindungan sepanjang siklus, sebelum berangkat, selama penempatan, dan saat kembali ke tanah air. Kedua, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui persiapan skill dan penguasaan bahasa negara tujuan. 

"Jadi kita harus menempatkan orang-orang yang mengerti bahasa tujuan. Negara akan hadir memfasilitasi para pekerja migran," tegasnya.

Presiden Prabowo juga telah menyiapkan 500 ribu lapangan kerja baru bagi Pekerja Migran dengan anggaran Rp15 triliun untuk tahun 2026. "Pak Presiden sangat peduli terhadap pekerja migran Indonesia, bahkan di beberapa kunjungan bilateral dengan negara-negara lain selalu membicarakan pekerja migran," ujarnya.

Mukhtarudin menegaskan bahwa negara hadir untuk melindungi, mendengar, dan memahami perjuangan Pekerja Migran. "Perjuangan setiap pekerja migran Indonesia harus diakui, dihargai, dan menjadi bagian penting kemajuan bangsa," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI