Mensos: Perundungan di Sekolah Harus Dicegah, Dampaknya Bisa Panjang

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 09 November 2025 | 20:39 WIB
Komisi VIII DPR gelar Raker dengan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) membahas mengenai penyelenggaraan sekolah rakyat (Ashar/SinPo.id)
Komisi VIII DPR gelar Raker dengan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) membahas mengenai penyelenggaraan sekolah rakyat (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengingatkan pentingnya peran seluruh pihak dalam mencegah perundungan di sekolah. 

Menurutnya, aksi bully tidak hanya merugikan korban secara langsung, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang.

“Ini bukan berkaitan dengan kasus ledakan SMAN 72 tapi secara umum, kita harus cegah adanya 'bully' (perundungan) di sekolah,” ujar Gus Ipul kepada wartawan, Minggu, 9 November 2025.

Gus Ipul menyebut ada tiga hal yang perlu diwaspadai dan dicegah bersama-sama. Pertama, aksi perundungan oleh siapa pun kepada siapa pun. Kedua, kekerasan fisik dan seksual di lingkungan sekolah. Ketiga, intoleransi antar peserta didik.

“Inilah yang harus kita jaga bersama,” ungkap dia. 

Dia menegaskan, pernyataannya tidak dimaksudkan mengaitkan ledakan di SMAN 72 dengan aksi perundungan, karena penanganan kasus itu sepenuhnya menjadi kewenangan kepolisian.Gus Ipul menekankan dampak perundungan bisa berkelanjutan. 

“Bisa jadi, korban itu ke depan bisa jadi pelaku,” ujar Gus Ipul.

Dia menuturkan, hal yang sama juga berlaku bagi korban pelecehan seksual, yang dalam beberapa kasus dapat berbalik menjadi pelaku di masa depan. Kendati demikian, Gus Ipul menegaskan pihaknya tidak ingin berspekulasi terkait kasus ledakan tersebut. 

“Mari tunggu penjelasan resmi dari kepolisian,” ucap dia. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI