Pasca Insiden di SMAN 72, Menteri PPPA Prioritaskan Keselamatan Anak
SinPo.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan keselamatan dan pemulihan anak menjadi prioritas utama pemerintah setelah insiden ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 7 November 2025.
“Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden tersebut karena korbannya adalah anak-anak di lingkungan sekolah yang seharusnya merasa aman. Keselamatan anak harus menjadi perhatian utama semua pihak karena sekolah bukan hanya tempat belajar, melainkan ruang aman bagi tumbuh kembang anak,” ujar Arifah di Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
Kementerian PPPA, kata Arifah, telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta untuk mengerahkan tim layanan cepat, termasuk UPTD PPA, psikolog, dan tenaga pendamping guna memberikan dukungan psikososial bagi siswa yang mengalami trauma.
Selain pemulihan psikologis, lanjutnya, Kemen PPPA memastikan seluruh kebutuhan medis dan informasi bagi keluarga korban terpenuhi dengan cepat.
“Kami terus menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, aparat keamanan, serta pihak sekolah untuk memastikan penanganan berjalan cepat, terarah, dan berorientasi pada kepentingan terbaik bagi anak,” ungkapnya.
Arifah menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar langkah pemulihan tidak hanya menyasar aspek fisik, tetapi juga kondisi mental dan emosional anak. Dia juga menyebut kejadian ini sebagai pengingat pentingnya keamanan sekolah dan penerapan sistem perlindungan anak secara menyeluruh.
“Kami menegaskan tidak ada toleransi terhadap segala bentuk ancaman yang membahayakan anak. Pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat perlu memperkuat kewaspadaan serta memastikan sistem perlindungan anak berjalan tanpa celah,” kata Arifah.
Arifah juga menyoroti peran penting perempuan terutama ibu, guru, dan psikolog dalam membantu anak melewati masa trauma.
“Ketika perempuan berdaya dalam menjaga kondisi emosional anak, ketahanan keluarga dan lingkungan sekolah pun akan semakin kuat. Sekolah yang aman dan anak yang terlindungi adalah fondasi Indonesia Kuat,” tandasnya.
