Komisi X DPR Tekankan Pendampingan Psikologis bagi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 08 November 2025 | 00:12 WIB
Pantauan depan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut (SinPo.id/Tio Pirnando)
Pantauan depan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut (SinPo.id/Tio Pirnando)

SinPo.id - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menekankan pentingnya pemulihan kondisi fisik dan psikologis para korban dari ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dukungan moral dan pendampingan emosional bagi korban baik siswa maupun tenaga pendidik sangat dibutuhkan agar proses belajar dapat segera pulih dengan aman.

"Selain memastikan penanganan medis yang optimal, penting juga memberikan pendampingan psikologis agar warga sekolah dapat pulih dari trauma dan kembali merasa aman di lingkungan sekolahnya," kata Hetifah dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

Sebagai pimpinan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Hetifah menegaskan bahwa keamanan sekolah harus menjadi prioritas nasional.

Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu mendorong pemerintah daerah dan seluruh satuan pendidikan memperkuat sistem pengawasan serta prosedur keselamatan di lingkungan sekolah.

"Sekolah seharusnya menjadi tempat yang paling aman bagi anak-anak kita. Karena itu, setiap pihak harus memastikan protokol keamanan dijalankan dengan serius," ucapnya.

Hetifah mengutuk keras peristiwa tragis tersebut. Oleh karenanya, kata dia, keseriusan polisi menuntaskan kasus ini penting agar kejadian serupa tidak terulang.

"Saya sangat berduka atas peristiwa ini, tidak seharusnya lingkungan pendidikan menjadi tempat yang menimbulkan ancaman bagi keselamatan siswa dan guru. Saya mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas insiden ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang," kata Hetifah.

Menutup pernyataannya, Hetifah menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.

"Kita percayakan kepada aparat untuk mengungkap penyebab kejadian ini secara profesional dan transparan. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan dan pemulihan para korban," tegas dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI