Gubernur DKI Pastikan Normalisasi Kali Krukut Dimulai 2026 untuk Atasi Banjir

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 07 November 2025 | 14:58 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan proyek normalisasi Kali Krukut akan mulai dikerjakan pada 2026. Menurutnya, langkah ini diambil untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda wilayah Jakarta Selatan, terutama kawasan Kemang dan sekitarnya.

Hal itu disampaikan Pramono saat meninjau langsung kondisi Kali Krukut di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, pada Jumat, 7 November 2025. 

Dia menyebut penyempitan aliran sungai di beberapa titik menjadi penyebab utama meluapnya air saat hujan deras.

“Karena saya tinggal tidak jauh dari sini, saya tahu betul bagaimana dampaknya. Dan hari ini saya melihat langsung salah satu titik penyebab utama banjir, karena aliran sungainya sudah tidak normal,” kata Pramono.

Menurut Pramono, banyak bangunan berdiri di atas badan sungai, sehingga menghambat laju air menuju hilir. Untuk itu, Pemprov DKI akan menormalisasi Kali Krukut sepanjang 1,3 kilometer.

“Kalau tidak dilakukan, apapun upaya seperti pengerukan dan penggalian tidak akan cukup. Dampaknya, bila di sini banjir, kawasan Kemang Village, Kem Chicks, dan sekitarnya pasti ikut terdampak karena airnya tidak bisa turun,” ungkap dia. 

Pramono menuturkan, proyek normalisasi akan dikerjakan bersamaan dengan penanganan Kali Mampang yang bermuara di belakang Museum Satria Mandala. 

"Kedua aliran sungai itu menjadi fokus utama pengendalian banjir di Jakarta Selatan," ujar Pramono. 

Dia menjelaskan, tahap awal akan dimulai dengan penetapan lokasi (penlok) dan pembebasan lahan yang terdampak. Kendati koordinasi teknis dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lanjutnya, pelaksanaan di lapangan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Kami tidak bisa menunggu terlalu lama. Jadi kami akan keluarkan penlok, lakukan pembebasan lahan, dan setelah itu normalisasi akan berjalan,” tegas Pramono.

Dia menambahkan, program normalisasi Kali Krukut sebenarnya sudah direncanakan lebih dari satu dekade lalu, namun belum terealisasi.

“Program ini sudah direncanakan sejak lama, tapi belum pernah dieksekusi. Bismillah, kali ini kita laksanakan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, mengatakan normalisasi akan dimulai dari segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean dengan total panjang 1,3 kilometer. Dari total tersebut, sekitar 360 meter menjadi prioritas utama tahap pertama.

“Kedatangan Bapak Gubernur hari ini sekaligus menjadi penanda dimulainya pengukuran dan pendataan bangunan yang akan terdampak,” kata Ika.

Menurut dia, berdasarkan data Dinas SDA, proyek ini memerlukan pembebasan lahan seluas 1,52 hektare yang mencakup 65 bidang tanah. Untuk wilayah Kelurahan Petogogan, kata Ika, pendataan sudah rampung, sementara di sisi Kelurahan Pela Mampang prosesnya masih berjalan.

“Kami akan berkoordinasi dengan seluruh pihak, termasuk warga terdampak, agar prosesnya berjalan lancar dan transparan,” tutur Ika.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI