PPATK Klaim Pemain Judol Berkurang Drastis Dibanding 2024

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 06 November 2025 | 22:57 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Menkomdigi Meutya Hafid dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana melaporkan, jumlah pemain judi online (judol) yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta sepanjang 2025, telah berkurang hampir 68 persen atau menjadi 2,21 juta orang, dari tahun lalu sebanyak 6,92 juta jiwa. 

"Kita sudah pernah menyampaikan bahwa 80 persen pemain judi online itu adalah saudara-saudara kita yang berpenghasilan Rp5 juta atau kurang. Nah, saat ini dibandingkan tahun 2024, jumlah pemain dengan kategori penghasilan rendah, sudah berkurang 67,92 persen," kata Ivan di Jakarta, Kamis, 6 November 2025. 

Ivan menerangkan, untuk keseluruhan angka transaksinya sepanjang 2025 berhasil ditekan hingga Rp155 triliun atau turun 57 persen dibandingkan tahun lalu Rp359 triliun. Angka depositnya juga turun 45 persen atau Rp24,9 triliun ketimbang 2024 mencapai Rp51,3 triliun. 

"Ini tentunya berkat kolaborasi kita semua, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital. Ini membuktikan bahwa telah terjadi penurunan akses masyarakat sampai 70 persen terhadap situs-situs judi online," ucapnya.

Lebih lanjut, Ivan mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh pemangku kepentingan agar selalu berkolaborasi untuk melindungi masyarakat dari bahaya judol. Sebab, tanpa kolaborasi,  jumlah transaksi judol diperkirakan akan mencapai Rp1.000 triliun

"Ini juga secara serius kami menyampaikan terima kasih kepada arhan Bapak Presiden, khususnya mendukung program beliau dalam Asta Cita. Sebagai yang diketahui, kemarin juga Bapak Presiden menyampaikan di forum APEC terkait dengan bagaimana Indonesia serius menangani perjudian online," tandas Ivan. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI