Pramono Anung Pastikan Kajian Tarif Transjakarta Pertimbangkan Daya Beli Warga
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan pemerintah provinsi masih mengkaji rencana kenaikan tarif Transjakarta secara menyeluruh.
Dia menegaskan keputusan akhir akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan kondisi keuangan operator, bukan sekadar kebutuhan menutup biaya operasional.
“Soal tarif Transjakarta, sedang dikaji. Dalam pengkajian itu, apakah nanti diputuskan naik atau tidak, saya akan memutuskan pada saat yang tepat,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Pramono mengatakan kajian tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari struktur subsidi transportasi publik, biaya bahan bakar, hingga pengaruh terhadap pengguna berpenghasilan rendah. Dia menekankan, pemerintah tidak ingin keputusan tarif justru membebani masyarakat.
“Kan enggak harus naik. Naik atau tidak, saya akan putuskan pada saat yang tepat,” tegasnya.
Menurut dia, Pemprov DKI masih melakukan evaluasi mendalam terhadap kinerja keuangan Transjakarta dan besaran subsidi yang telah digelontorkan tahun ini. Pramono menyebut hasil kajian itu akan menjadi dasar sebelum kebijakan tarif baru diputuskan.
“Kita sedang hitung lagi semuanya, termasuk dampak sosial dan efisiensi operasional. Kalau bisa tetap terjangkau tanpa mengorbankan layanan, tentu itu lebih baik,” ucapnya.
Adapun wacana kenaikan tarif Transjakarta sebelumnya mencuat seiring meningkatnya beban subsidi pemerintah daerah untuk menutup biaya operasional.
Namun, Pramono menegaskan kebijakan transportasi publik di Jakarta tetap diarahkan untuk menjaga aksesibilitas warga terhadap moda transportasi ramah lingkungan dan terintegrasi.
“Prinsipnya, layanan harus tetap berjalan optimal, tapi masyarakat juga tidak boleh terbebani,” tandasnya.

