Iran Ungkap Cara Israel Bunuh Ismail Haniyeh: Rudal Pintar Lacak Lokasi Lewat Ponsel Korban

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 04 November 2025 | 06:31 WIB
IRAN
IRAN

SinPo.id -  Pemerintah Iran melalui juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Ali Mohammad Naini, pada Minggu 3 November 2025 membeberkan detail baru mengenai pembunuhan mantan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran tahun lalu.

Menurut Naini, pembunuhan Haniyeh dilakukan dengan rudal presisi yang melacak keberadaannya melalui sinyal ponsel milik korban. Pernyataan ini menepis laporan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Haniyeh tewas akibat bom yang diselundupkan ke penginapan tempat ia menginap.

“Tidak ada aksi sabotase internal. Rudal ditembakkan dari jarak tertentu dan menghantam jendela secara langsung, tepat saat Haniyeh sedang melakukan panggilan telepon dari arah yang sama,” ujar Naini kepada media Iran dan saluran pro-Hezbollah, Al Mayadeen.

Ismail Haniyeh tewas pada 31 Juli 2024 dalam ledakan di Teheran, hanya beberapa jam setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Menteri Pertahanan Israel Israel Katz kemudian mengonfirmasi pada Desember 2024 bahwa negaranya memang berada di balik operasi tersebut.

Sebelumnya, laporan The New York Times menyebut pembunuhan itu dilakukan menggunakan bom jarak jauh yang diselundupkan berbulan-bulan sebelumnya. Namun, versi IRGC yang baru ini menegaskan bahwa rudal presisimenjadi senjata utama dalam operasi rahasia tersebut.

Serangan Balasan Iran

Iran tidak langsung membalas serangan itu. Baru pada 1 Oktober 2024, Teheran meluncurkan sekitar 80 rudal balistikke wilayah Israel. Serangan itu disebut sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh, serta kematian pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah dan jenderal IRGC Abbas Nilforoushan di Beirut pada bulan September.

“Dewan Keamanan Nasional Iran telah memutuskan harus ada balasan tegas. Penentuan waktunya diserahkan kepada komando militer,” kata Naini.

Ia menambahkan, penundaan balasan disebabkan oleh “kendala teknis” usai serangan langsung pertama Iran ke Israel pada April 2024.

Serangan Iran pada Oktober menyebabkan 10 juta warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan, menewaskan satu warga Palestina di Tepi Barat, serta melukai dua warga Israel akibat serpihan rudal. Total kerugian ditaksir mencapai 61 juta dolar AS, dengan salah satu rudal dilaporkan menghantam sekolah di Gadera, Israel tengah.

Israel kemudian membalas lewat serangan presisi pada 26 Oktober 2024, menghantam fasilitas produksi drone, rudal, dan sistem pertahanan udara di Iran.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI