Persebaya Krisis Gol Jelang Lawan Persis Solo, Eduardo Perez Genjot Finishing
SinPo.id - Persebaya Surabaya masih kesulitan menemukan performa terbaiknya di ajang BRI Super League 2025/26. Dari delapan pertandingan yang telah dilalui, tim berjuluk Bajul Ijo baru mampu mencetak sembilan gol dan kebobolan delapan kali, menempatkan mereka di posisi ke-10 klasemen sementara.
Catatan ini menjadi yang terendah di antara tim-tim papan tengah. Sebagai perbandingan, Arema FC yang hanya satu tingkat di atas Persebaya sudah mencetak 14 gol dari sembilan laga, sementara Persib Bandung di posisi kelima berhasil mengoleksi 13 gol dan hanya kebobolan enam kali.
Situasi makin sulit karena Persebaya belum menang dalam tiga laga terakhir. Kini, mereka berharap bisa mengakhiri tren negatif saat menjamu Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Minggu (2/11/2025).
Pelatih Eduardo Perez meningkatkan intensitas latihan demi mengembalikan ketajaman lini depan. Pelatih asal Spanyol itu menggelar dua sesi latihan setiap hari dengan fokus pada finishing dan pertahanan.
“Melalui hasil evaluasi pertandingan sebelumnya, kami melakukan latihan yang spesifik setiap hari. Kami berlatih finishing dan bertahan berkali-kali. Menjelang laga lawan Persis, fokus kami ke skema permainan yang kami inginkan,” ujar Eduardo, Sabtu 1 November 2025
Selain memperbaiki penyelesaian akhir, Coach Edu juga menekankan disiplin pemain agar tidak mudah terkena kartu. Ia menilai beberapa laga sebelumnya terganggu akibat kartu merah.
“Kami ingin menuntaskan pertandingan dengan 11 pemain. Kadang dalam pertandingan terjadi hal-hal yang tak diinginkan, jadi kami harus lebih berhati-hati karena kontak kecil pun bisa berujung kartu merah,” tegasnya.
Persebaya mendapat kabar baik dengan kembalinya Dejan Tumbas, namun kehilangan Risto Mitrevski karena cedera serta Leo Lelis dan Mikael Tata yang terkena sanksi larangan bermain.
“Dejan pemain yang sangat penting bagi kami. Kami kehilangan dua pemain dari laga sebelumnya, tapi saya tetap optimis melihat kerja keras para pemain,” kata pelatih berusia 48 tahun itu.
Pertandingan melawan Persis juga menjadi momen spesial bagi Bruno Moreira, yang berpeluang mencatat penampilan ke-100 bersama Persebaya.
“Bermain 100 laga untuk klub besar seperti Persebaya sangat berarti. Bruno pemain luar biasa yang mencintai klub ini,” ucap Coach Edu.
Sementara itu, bek Rachmat Irianto mengaku tekanan untuk menang di kandang sangat besar, terutama setelah banyak kehilangan poin di Surabaya.
“Tentu ini jadi tekanan tersendiri. Mau tidak mau, besok harus menang untuk suporter. Kami juga diingatkan untuk menjaga komunikasi dan tidak saling menyalahkan,” kata Rian, putra legenda Bejo Sugiantoro.
Di sisi lain, Persis Solo datang ke Surabaya dalam kondisi tidak ideal. Tim berjuluk Laskar Sambernyawa belum lagi merasakan kemenangan sejak laga pembuka musim ketika mengalahkan Madura United FC pada 9 Agustus lalu.
Momentum ini menjadi kesempatan emas bagi Persebaya untuk bangkit di depan publik sendiri dan mengakhiri puasa kemenangan di tengah persaingan ketat papan tengah Super League.
Dari laga lain, Madura United menargetkan tiga poin saat menghadapi PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Minggu. Penyerang Joao “Balotelli” Albertine menilai laga ini spesial karena PSM adalah klub pertamanya di Indonesia.
“Saya sangat menghormati PSM, tapi kami datang untuk menang. Tim butuh tiga poin agar keluar dari zona bawah,” kata pemain asal Guinea-Bissau itu.
Saat ini Madura United menempati posisi ke-13 klasemen dengan sembilan poin, sedangkan PSM satu tingkat di bawahnya dengan delapan poin.