Menteri PU Targetkan Jalan Trans Papua Jayapura–Wamena Rampung Semester II 2026, 2 Proyek Tol Menyusul 2026
SinPo.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan penyelesaian Jalan Trans Papua Jayapura–Wamena pada semester II tahun 2026.
Proyek strategis nasional ini diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas antarwilayah sekaligus membuka akses ekonomi, logistik, dan pembangunan di kawasan pegunungan Papua.
“Proyek Trans Papua sudah masuk tahap lanjutan setelah penandatanganan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Tender sudah rampung dan sebagian konstruksi sudah berjalan,” ujar Dody di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025.
Menurut Dody, meski progres berjalan baik, pembangunan menghadapi beberapa tantangan di lapangan, terutama masalah lahan dan gangguan keamanan di sejumlah titik.
“Masalah lahan belum 100 persen clear, dan terkadang masih ada gangguan keamanan sedikit-sedikit di sana-sini. Itu yang membuat pembangunan tidak sepenuhnya smooth,” ujarnya.
Fokus pada Dialog dan Dukungan Keamanan
Untuk mengatasi kendala tersebut, Kementerian PU mendapat dukungan penuh dari aparat keamanan, termasuk TNI dan Brimob Polri, serta berupaya membuka dialog dengan para ketua adat guna menyelesaikan persoalan lahan.
Dody menegaskan bahwa Jalan Trans Papua menjadi prioritas utama pemerintah karena menjadi infrastruktur vital dalam mendukung pengembangan empat daerah otonomi baru (DOB) di Papua, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
“Kita mau fokuskan karena salah satu poin utama pembangunan infrastruktur di DOB itu ya jalannya harus tembus dulu. Kalau tanpa jalan, repot juga membangun wilayah baru,” jelasnya.
Jalan Trans Papua sendiri membentang dari Sorong hingga Merauke dengan total panjang mencapai 4.330 kilometer (km). Hingga Agustus lalu, sekitar 3.000 km sudah dibuka menurut data Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU.
Dua Proyek Tol Nasional Ditarget Rampung Tahun Depan
Selain proyek di Papua, Menteri PU juga menargetkan dua dari empat proyek jalan tol baru yang dimulai tahun ini bisa rampung pada 2026.
Keempat proyek tersebut mencakup:
Sentul Selatan–Karawang Barat (Jawa Barat)
Gedebage–Tasikmalaya (Jawa Barat)
Pejagan–Cilacap (Jawa Tengah)
Gilimanuk–Mengwi (Bali)
“Tahun ini ada empat proyek tol. Dari empat itu, mungkin dua bisa kami selesaikan tahun 2026,” kata Dody.
Ia menilai ruas Sentul Selatan–Karawang Barat dan Gedebage–Tasikmalaya berpotensi lebih cepat rampung karena memiliki daya tarik investasi tinggi dan arus lalu lintas padat.
Pemerintah Lebih Selektif Pilih Proyek Tol
Dody juga mengungkapkan bahwa minat investor terhadap proyek jalan tol di Indonesia masih kuat, terlihat dari sejumlah proyek baru seperti Tol Bogor–Serpong via Parung sepanjang 32 km. Namun, pemerintah kini lebih selektifdalam menentukan prioritas pembangunan dengan menitikberatkan pada konektivitas dan pemerataan ekonomi wilayah.
“Sekarang fokusnya pada konektivitas, agar jalan tol bisa tersambung dengan jaringan nasional, provinsi, dan kabupaten,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa proyek Tol Gilimanuk–Mengwi masih minim peminat karena volume kendaraan di kawasan tersebut relatif rendah.
“Yang di Gilimanuk–Mengwi belum banyak investor tertarik karena traffic-nya kecil, jadi masih banyak diskusi soal itu,” imbuh Dody.
