BWI: Tanah Wakaf Tak Bisa Dijadikan Agunan, karena Milik Allah
SinPo.id - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin menilai, tantangan yang dihadapi pengelolaan wakaf saat ini yaitu masih banyaknya aset yang belum produktif. Disisi, para nazir atau orang/lembaga pengelola aset tidak mendapatkan akses untuk pembiayaan dari perbankan.
"Tidak mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan karena tanah wakaf tidak bisa dijadikan agunan. Karena tanah itu miliknya Tuhan, milik Allah. Jadi kalau gagal, tidak bisa disita," kata Kamaruddin dalam acara Wakafpreneur digelar Forjukafi di Kantor Kementerian Agama, MH Thamrin, Jakarta, 30 Oktober 2025.
Padahal, lanjut Kamaruddin, nilai wakaf Indonesia diperkirakan mencapai angka Rp2. 000 triliun, dari aset ratusan ribu titik.
"Yang sudah produktif, saya mengklaim sudah sangat besar, di atas 90 persen. Apa produktifitasnya, aset dari 450 ribu titik wakaf kita itu yang oleh bank Indonesia di ases memiliki nilai sekitar Rp2.000 triliun. Tolong teman-teman tawan catat, aset wakaf kita ini nilainya sekitar Rp2.000 triliun dari 450 ribu titik itu," kata Kamaruddin
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) ini menerangkan, nilai aset tersebut terus tumbuh luar biasa setiap tahunnya sekitar 5-6 persen. Jadi sangat pantas bila Indonesia disebut sebagai negara paling dermawan (the most generous country).
"Ini salah satu tantangannya. Tetapi apakah dengan demikian kita pasrah dan tidak bisa melakukan apa-apa? Bagi saya, saya kira ini perbankan punya peluang yang sangat besar. Bapak-Ibu, potensi kesuksesan ketika tanah-tanah wakaf ini diproduktifkan menurut saya sangat besar sekali," ucapnya.
Kamaruddin menerangkan, banyak contoh, tanah-tanah wakaf, dengan memberikan sedikit bantuan atau afirmasi, produktifitasnya sangat tinggi.
"Ada tanah wakaf misalnya satu hektar, dua hektar, tiga hektar, ditanami melon, ditanami pohon yang jantan panjang, kopi, macam-macam seperti di Aceh, di beberapa tempat itu sudah sangat sukses, dan produktifitasnya luar biasa. Nah, kalau teman-teman perbankan tertarik, ini menurut saya peluang pasar, market yang sangat luar biasa," tuturnya.
