Alex Ingatkan Pemerintah Tak 'Bertangan Besi' Stabilkan Harga Beras

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 28 Oktober 2025 | 16:06 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman. Istimewa
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman. Istimewa

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman meminta pemerintah tidak 'bertangan besi' untuk mengintervensi harga pasar produk beras. Pemerintah disebut punya instrumen lengkap untuk menstabilkan harga yang naik.

Demikian disampaikan Alex merespons keluhan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) yang menilai pemerintah telah mengambil langkah ekstrem dengan mencabut izin pedagang yang menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Bapanas dan Bulog harusnya tangkas bergerak disaat harga melonjak. Kini pemerintah malah ambil jalan pintas, bertindak represif pada pedagang," kata Alex dalam keterangannya, Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) ini mengatakan jika mau sedikit berlelah-lelah, pemerintah sebenarnya tak perlu merasa khawatir dengan kenaikan harga beras di pasaran.

Yang mesti dikerjakan pemerintah, kata dia, memastikan kelompok rentan adalah pihak yang akan jadi penerima manfaat dari program subdsidi yang digelontorkan. Seperti berupa bantuan pangan atau beras SPHP.

“Dengan stok beras di gudang Bulog mencapai 3,8 juta ton, pemerintah bisa membantu kelompok sasaran tanpa harus khawatir. Terlebih, musim panen juga sudah makin dekat, di awal tahun 2026," kata Alex.

Tekan Biaya

Alex yang juga Ketua Panja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI menekankan bentuk intervensi yang lebih layak dilakukan pemerintah dalam menekan lonjakan harga beras, yakni memperbaiki pola distribusi dan sistem logistik produk beras.

"Pemerintah harus menyederhanakan rantai distribusi, sehingga pedagang tidak terbebani biaya pengriman yang terlalu besar," kata dia.

Selain itu, Ketua PDIP Sumatra Barat (Sumbar) ini mendorong agar sistem logistik harus terus disempurnakan. Sebab, Bulog diperintahkan membeli harga dengan terbebas dari kualitas.

"Membeli gabah petani dengan mengabaikan kualitas, tentu penuh tantangan. Makanya, kerja tim Bulog harus melebihi rata-rata dalam penanganan gabah yang dibeli dari petani," kata dia.

Dengan langkah komprehensif, kata Alex, stabilisasi harga beras bisa dicapai tanpa perlu menekan pedagang kecil yang juga tengah berjuang menafkahi keluarganya.

"Pemerintah mesti memperkuat distribusi dan keadilan logistik, agar rakyat di seluruh daerah bisa membeli beras dengan harga yang wajar," kata Alex.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI