Kamala Harris Isyaratkan Maju Lagi di Pilpres AS 2028, Sindir Trump sebagai 'Tiran Berkulit Tipis'

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 26 Oktober 2025 | 06:09 WIB
Kamala Harris (wikipedia)
Kamala Harris (wikipedia)

SinPo.id -  Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, memberi sinyal kuat akan kembali maju dalam pemilihan presiden AS 2028. Dalam wawancara eksklusif bersama BBC, Harris menyebut dirinya masih memiliki masa depan di dunia politik dan membuka peluang untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden.

“Saya belum selesai. Saya menjalani seluruh karier saya sebagai bentuk pengabdian, dan itu sudah mendarah daging. Jika saya mendengarkan survei, saya tidak akan mencalonkan diri untuk jabatan pertama saya, jabatan kedua saya, dan tentu tidak akan duduk di sini hari ini,” ujar Harris kepada jurnalis BBC, Laura Kuenssberg, Minggu 26 Oktober 2025

Ketika ditanya apakah ia bisa menjadi presiden suatu hari nanti, Harris menjawab optimistis bahwa “seorang perempuan akan menempati Gedung Putih.”

Meski belum secara resmi mengumumkan pencalonannya, pernyataan Harris dianggap sebagai langkah awal menuju pertarungan nominasi Partai Demokrat 2028.

Selain membahas masa depannya, Harris juga melontarkan kritik tajam terhadap Presiden AS Donald Trump, yang saat ini kembali menjabat untuk periode kedua.

Harris menyebut Trump sebagai “tiran berkulit tipis” dan menuduhnya telah mempolitisasi sistem peradilan demi menyerang lawan-lawan politiknya. Ia mencontohkan kasus pembawa acara Jimmy Kimmel, yang sempat diskors usai bercanda mengenai reaksi Partai Republik terhadap pembunuhan aktivis sayap kanan, Charlie Kirk.

“Trump mengatakan dia akan mempersenjatai Departemen Kehakiman, dan dia benar-benar melakukannya. Kulitnya begitu tipis hingga tak tahan terhadap kritik dari sebuah lelucon, lalu mencoba membungkam seluruh media,” tegas Harris.

Menanggapi pernyataan tersebut, Gedung Putih melalui juru bicaranya, Abegail Jackson, memberikan respons tajam.
“Ketika Kamala kalah telak dalam pemilu, seharusnya dia paham pesan rakyat Amerika: mereka tidak peduli pada kebohongan konyolnya,” ujar Jackson dalam pernyataan tertulis.

Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran buku terbaru Harris berjudul 107 Days, yang menceritakan kisah singkat kampanye presidennya pada 2024. Buku tersebut kini menjadi sorotan publik karena dianggap membuka jalan bagi kembalinya Kamala Harris ke panggung politik nasional menjelang Pilpres 2028.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI