Presiden Prabowo Resmikan Pembentukan Ditjen Pesantren: Bukti Negara Hadir untuk Santri dan Ponpes

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 26 Oktober 2025 | 01:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (SinPo.id/Setpres)
Presiden Prabowo Subianto (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id -  Presiden Prabowo Subianto menjelaskan tujuan pemerintah membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI, sebagai bentuk perhatian serius negara terhadap kemajuan dunia pesantren di Indonesia.

Langkah ini disampaikan Presiden Prabowo dalam ucapan selamat Hari Santri Nasional Tahun 1447 Hijriahkepada seluruh santri, kiai, nyai, dan keluarga besar pesantren di Tanah Air.

“Saya telah merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren. Ini menunjukkan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,” ujar Presiden Prabowo dalam siaran resmi Sekretariat Presiden, Jumat 24 Oktober 2025 malam.

Menurut Presiden, pembentukan Ditjen Pesantren menjadi langkah konkret pemerintah untuk memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan berbasis pesantren, yang selama ini berperan penting dalam mencetak generasi bangsa yang berilmu dan berakhlak.

Mengenang Resolusi Jihad dan Peran Santri bagi Bangsa

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengingatkan kembali tentang peran penting santri dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan oleh KH Hasyim Asy’ari.

“Kita tidak boleh lupa, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 atau 1367 Hijriah yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa — sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat,” ujar Prabowo.

Ia menegaskan bahwa semangat jihad para santri delapan dekade silam tetap relevan hingga kini, terutama dalam menjaga keutuhan bangsa melalui ilmu, iman, dan pengabdian kepada negeri.

Santri sebagai Pelopor Kemajuan dan Moral Bangsa

Tahun ini, Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap 22 Oktober mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”
Bagi Presiden Prabowo, tema tersebut mencerminkan tekad santri untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsadi tengah tantangan global.

“Saya percaya, santri hari ini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan yang menguasai ilmu agama dan ilmu dunia, yang berakhlak dan berdaya saing,” tegasnya.

Presiden Prabowo pun mengajak seluruh santri untuk beradaptasi dengan kemajuan global tanpa meninggalkan akar nilai keislaman dan keindonesiaan.

Puncak Peringatan Hari Santri Nasional 2025 digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Jumat (24/10/2025) malam, dihadiri ribuan santri dan tokoh pesantren dari berbagai daerah di Indonesia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI