Pemprov DKI Percepat Pengendalian TBC Lewat Kampung Siaga
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat langkah pengendalian Tuberkulosis (TBC) melalui penguatan Kampung Siaga TBC di seluruh wilayah ibu kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan partisipasi warga menjadi kunci untuk menekan penyebaran penyakit menular ini.
“Kalau mau Jakarta bebas TBC, gerakannya harus dari kampung. Warga adalah benteng pertama. Pemerintah hanya bisa berhasil kalau masyarakat ikut mendeteksi dan mendampingi,” kata Rano saat meninjau Kampung Siaga TBC RW 5 Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 23 Oktober 2025.
Rano mengatakan, TBC masih menjadi tantangan besar bagi Jakarta karena stigma di masyarakat membuat banyak pasien enggan memeriksakan diri.
“Banyak orang masih takut bicara soal TBC. Padahal, penyakit ini bisa disembuhkan. Yang penting, jangan berhenti berobat di tengah jalan,” tuturnya.
Menurut Rano, penguatan Kampung Siaga TBC terbukti efektif dalam menemukan kasus baru lebih cepat.
“Warga di kampung siaga ini bukan hanya tahu cara mencegah, tapi juga aktif mengajak tetangga untuk periksa. Ini contoh nyata bagaimana gotong royong bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Rano.
Sejak 2024, kata dia, Pemprov DKI telah membentuk 274 Kampung Siaga TBC di 267 kelurahan. Tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 563 kampung. Rano menargetkan hingga 2029 terbentuk 2.741 kampung siaga di seluruh Jakarta.
“Kami ingin setiap kelurahan punya kampung yang peduli dan siaga terhadap TBC. Dari kampung, kita bangun Jakarta yang sehat,” ungkapnya.
Selain meninjau Kampung Siaga TBC, Rano juga meresmikan layanan TBC Resisten Obat (TBC RO) terpadu di RSUD Pasar Rebo. Fasilitas ini, kata dia, menjadi bagian dari upaya memastikan layanan pengobatan yang lengkap dan mudah diakses warga.
“Di sini semua sudah terintegrasi. Pemeriksaan, pengobatan, pendampingan pasien, semuanya satu pintu dan gratis,” tutur Rano.
Dia mengatakan, pengendalian TBC menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat yang kini dijalankan secara masif di Jakarta.
“Presiden Prabowo sudah menegaskan bahwa delapan provinsi harus jadi motor percepatan TBC. DKI harus jadi contoh, karena kita punya jaringan layanan dan masyarakat yang aktif,” ujarnya.
Rano menekankan, pengobatan TBC tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan gizi dan lingkungan sehat.
“TBC bukan cuma urusan obat. Nutrisi yang baik, rumah yang sehat, dan semangat dari keluarga itu yang mempercepat sembuh,” tandasnya.
