Satu Tahun Kabinet, Presiden Prabowo Kerja Cepat Hingga Menteri Keteteran

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:23 WIB
Pengamat Komunikasi Politik dari Swarna Dwipa Institute (SDI) Frans Immanuel Saragih. Istimewa
Pengamat Komunikasi Politik dari Swarna Dwipa Institute (SDI) Frans Immanuel Saragih. Istimewa

SinPo.id - Pemerintahan Presiden Prabowo telah memasuki usia satu tahun pada Oktober 2025 ini. Beragam kebijakan sudah dilakukan dan berbagai peristiwa juga sudah terjadi, baik itu di tataran nasional maupun internasional.

Pengamat Komunikasi Politik dari Swarna Dwipa Institute (SDI) Frans Immanuel Saragih menyampaikan ucapan selamat atas semua hal yang sudah digapai. Presiden Prabowo dinilai telah membuat banyak gebrakan dan berusaha menepati janji kampanyenya seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan lain lain.

"Dalam usia 1 tahun menurut saya Presiden Prabowo sudah mulai menjawab beragam janjinya di masa kampanye. Memang perlu waktu, tidak mungkin langsung selesai semua dalam 1 tahun, dan hari demi hari terus dilakukan pembenahan atas segala hal yang perlu dioptimalkan," kata Frans di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.

Menurutnya, Presiden Prabowo telah melakukan Langkah-langkah strategis dalam mengangkat nama Indonesia di level Internasional. Beragam kunjungan bilateral dan juga kegiatan multilateral Prabowo, mendapatkan banyak respons positif.

Panggung PBB dan konferensi penting serta forum-forum dialog internasional level kepala negara yang banyak tidak dihadiri selama beberapa tahun terakhir kembali dihadiri oleh Presiden Prabowo. Respons peserta juga sangat positif.

Munculnya Prabowo di Konferensi Perjanjian Perdamaian Gaza bersama tokoh dunia lain menunjukkan bahwa Kepala Negara Tanah Air saat ini memiliki daya magnitudo yang dahsyat di panggung Internasional. 

"Bagi saya ini pencapaian yang luar biasa secara komunikasi politik Indonesia di pentas dunia. Tidak ada yang bisa menampik sepanjang tahun 2025 Presiden Prabowo sudah menjadi perbincangan positif di kalangan elite dunia," ujarnya.

Di Indonesia sendiri, program MBG dalam 1 tahun sudah menyentuh banyak lapisan, sekalipun belum seluruhnya, karena menjangkau dari Aceh hingga Papua diperlukan waktu dan sinergitas yang cukup panjang, tetapi arah positif mulai kelihatan.

Selain itu, kata dia, memang masih ada kendala yang harus dihadapi namun harus segera ditindaklanjuti. Sebab, program ini bagus dan sesuai dengan amanat undang-undang untuk menciptakan generasi yang cerdas dan sejahtera.

"Pasti ada kekurangan tapi karena waktunya baru satu tahun saya rasa dalam tahun berjalan ke depan akan semakin lebih baik lagi hingga seluruh wilayah Indonesia bisa ter-cover," kata Frans.

Dia juga menilai Koperasi Merah Putih dan Sekolah Rakyat merupakan salah satu program unggulan sesuai dengan semangat UUD 45. Walaupun banyak literasi yang menjelaskan perbedaan antara sekolah rakyat dan sekolah negeri, tapi semangatnya berbeda dalam mendefinisikan hal tersebut.

"Nama Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih itu memberikan posisi yang jelas bahwa ini hadir dan diciptakan murni untuk rakyat, menurut saya," ujar Frans.

Meski demikian, Frans berpandangan terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki dari tata kelola pemerintahan. Birokrasi juga perlu dioptimalkan agar lebih ringkas dan tepat guna, sehingga tidak menciptakan antrean lagi dalam memproses sesuatu.

"Tetapi memang masih terdapat missed koordinasi antar menteri dalam menanggapi suatu peristiwa. Seharusnya hal-hal seperti ini tidak perlu terjadi. Memang karena kepentingan politik dan beragam menteri juga datang dari berbagai partai politik dan juga kekuatan politik lainnya," kata Frans.

Frans menilai menteri-menteri Presiden terlihat keteteran mengimbangi kerja Prabowo. Tidak ada menteri yang memiliki kemampuan daya jelajah pemikiran seperti Prabowo.

"Presiden Prabowo itu banyak melakukan hal hal yang out of the box atau bahasa lainnya adalah terobosan. Sedangkan para menteri kita lebih banyak melakukan hal-hal yang bersifat umum," ucap Frans.

Menurutnya, reshuffle yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja mereka tidak sesuai harapan. Munculnya nama Menteri Keuangan Purbaya dalam beberapa waktu terakhir menjadi media darling menunjukkan kejelian Presiden menjawab keinginan masyarakat akan hadirnya sosok menteri yang bisa berinteraksi dengan rakyat tanpa batas dan apa adanya.

"Jadi jelas bahwa Presiden Prabowo dalam 1 tahun pemerintahannya menurut saya sudah mampu menciptakan angin segar, memberikan harapan, dan meletakkan dasar apa yang harus dikejar dalam periode pemerintahannya ini," katanya.

"Hanya saja para menterinya kelihatan seperti keteteran. Itu terlihat dari beberapa laporan lembaga riset. Sebaiknya, menteri yang penilainnya tidak cukup baik, harus lebih meningkatkan pencapaiannya, karena jumlahnya sangat besar," timpal Frans.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI