Menperin Bakal Terus Dorong Peningkatan Ekosistem Industri Halal

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 20 Oktober 2025 | 20:19 WIB
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mencatat, berdasarkan laporan dari State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024-2025,  Indonesia menempati urutan ketiga dalam pembangunan dan pengembangan ekosistem industri halal dunia, di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Di mana, skor Indonesia 99,9 poin, Malaysia skornya 165,1 poin, dan skor Arab Saudi 100,9 poin. 

"Meskipun kita masih berada di peringkat ke-3, tapi di tahun 2024 Indonesia tercatat sebagai negara dengan kenaikan skor tertinggi di tahun 2024, yaitu naik 19,8 poin," kata Agus dalam konferensi pers, Senin, 20 Oktober 2025. 

Kondisi ini berbanding terbalik dengan Malaysia yang skor ekosistem industri halalnya turun 28,1 poin. Sementara skor keseluruhan Arab Saudi hanya naik 7,3 poin.

Di posisi keempat, disusul Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 95,8 atau naik 16 poin, Bahrain di posisi kelima dengan skor 81,9 atau naik 6,9 poin.

Dengan posisi, serta kenaikan poin Indonesia saat ini, menunjukkan ekosistem industri halal Tanah Air berkembang baik. Adapun komponen perhitungan ekosistem industri halal global yakni finansial, regulasi halal, kesadaran masyarakat, sosial, dan inovasi. 

"Kita harus yakin dan kita akan terus mengupayakan dalam tidak waktu lama kita akan menempatkan posisi pertama dalam dalam pembangunan atau pembangunan produk-produk halal atau ekosistem industri halal," ucapnya.

Terlebih, untuk sektor modest fashio,  Indonesia berada di peringkat pertama dengan skor 106,5, farmasi dan kosmetik halal peringkat kedua dengan skor 85,8, di bawah Malaysia. Akan tetapi, sektor makanan halal, Indonesia berada di posisi keempat, setelah Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab. 

"Makanan halal kita masih pada peringkat keempat dengan skor 76,78. Masih banyak sekali yang bisa kita lakukan, kita kerja dan kita perbaiki untuk melihat potensi dari ekonomi halal yang begitu besar," tegasnya.

Menurut Agus, industri halal Indonesia memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, sejalan dengan agenda transformasi ekonomi yang digagas Presiden Prabowo Subianto. 

"Industri halal bukan sekadar sektor keagamaan, melainkan bagian strategis dari upaya kita memperkuat kemandirian ekonomi dan memperluas pasar ekspor produk bernilai tambah," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI