Menperin Belum Puas dengan Peringkat Daya Saing Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 20 Oktober 2025 | 19:45 WIB
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita (SinPo.id)
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita (SinPo.id)

SinPo.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku belum puas dengan peringkat daya saing usaha Indonesia di tingkat global. Sebab, berdasarkan laporan World Competitiveness Ranking 2025 yang dirilis Institute for Management Development (IMD), Indonesia menempati peringkat ke-40 dari 69 negara, dengan performa ekonomi di posisi ke-24 dan efisiensi bisnis di posisi ke-26.

"Ini membuat saya tidak terlalu puas, yaitu Indonesia menempatkan peringkat ke-40 dari 69 negara, peringkat ini menempatkan Indonesia di tengah-tengah negara Asia lainnya," kata dalam konferensi pers, Senin, 20 Oktober 2025.

Agus menjelaskan, tahun lalu, Indonesia berada di peringkat ke-27 dari 69 negara. Namun, tahun ini tingkat daya saing Indonesia malah turun ke posisi 40, membuatnya kini tertinggal dari negara tetangga, Malaysia dan Thailand. Artinya, Indonesia, mengalami penurunan hingga 13 peringkat kurun waktu satu tahun terakhir.

Padahal, dalam beberapa tahun, daya saing usaha nasional menunjukkan tren perbaikan. Di 2022, Indonesia di posisi ke-44, naik ke posisi 34 pada 2023, dan kemudian menembus peringkat 27 pada 2024.

"Trend di lima tahun terakhir memperlihatkan pola berfluktuatif. Peringkat Indonesia pada tahun 2020 berada pada posisi 40, kemudian pada tahun 2021 berada di posisi 37, pada tahun 2022 turun lagi ke posisi 44, pada tahun 2024 membaik ke posisi 27, namun kembali pada tahun ini melemah ke posisi ini," ujar Agus

Peringkat daya saing usaha atau WCR ini menjadikan Indonesia tertinggal dengan negara Asia lainnya, seperti Singapura yang  di peringkat 2, China peringkat 16, Malaysia peringkat 23, Thailand di posisi 30, dan Jepang di posisi 35. Kemudian, di bawahnya ada Indonesia, lalu India peringkat 41, dan Filipina di peringkat 51.

Karena itu, menurut Agus, peringkat  tersebut sangat kontras. Berdasarkan perhitungan WCR dalam konteks ekonomi, sebetulnya Indonesia mengalami kenaikan yang cukup baik. Baik kenaikan kinerja ekonomi domestik, kinerja efisiensi bisnis, serta kinerja efisiensi pemerintahan. Namun pada  perhitungan lain, nilai daya saing Indonesia turun cukup signifikan, seperti sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan

"Untuk lingkungan usaha yang tadi saya sampaikan sudah cukup baik, namun kualitas dan rekomendasi utama lainnya perlu kita kejar khususnya infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan yang harus menjadi perhatian kita, " tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI